Ilustrasi kue keranjang dalam perayaan Imlek.
INDOZONE.ID - Setiap kali Tahun Baru Imlek tiba, aroma harum dari kue keranjang mengisi udara, memenuhi hati orang-orang dengan kehangatan dan kebersamaan.
Tapi, di balik kesederhanaannya, kue keranjang adalah simbol yang kaya akan makna dan sejarah yang kaya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan Khas Imlek: Merayakan Kelezatan Tradisional
Kue keranjang, atau juga dikenal sebagai nian gao, memiliki akar yang dalam dalam tradisi Tionghoa. Menurut legenda, kue ini pertama kali diciptakan selama Dinasti Tang, lebih dari 1.000 tahun yang lalu.
Kisahnya bermula dari upaya seorang pejabat yang terpilih secara tidak sengaja untuk menjadi pemimpin negara bagian yang korup.
Pada malam Tahun Baru, dia bermimpi tentang dewa yang memberitahunya bahwa dia harus membuat kue ketan yang diperkuat dengan daging lembu dan ditaruh di pintu sebagai persembahan kepada naga air yang rakus.
Ketika pejabat itu mengikuti perintah dewa tersebut, naga air itu menjadi jinak dan memperingatkan penduduk setempat untuk tidak mendekati sungai. Sejak saat itu, kue keranjang menjadi lambang perlindungan dan keberuntungan.
Selain keberuntungan, kue keranjang juga melambangkan kemakmuran, kesuksesan, dan hubungan yang harmonis.
Bentuk bulatnya melambangkan kelengkapan dan kesatuan keluarga, sementara kandungannya yang manis mewakili harapan akan tahun yang manis dan makmur.
Baca Juga: Onyop Kuliner Khas Suku Saluan Sulawesi Tengah, Mirip dengan Papeda
Meskipun kue keranjang tetap diproduksi secara tradisional dengan bahan-bahan yang khas, seperti tepung ketan, gula, dan air, tetapi sekarang tersedia dalam berbagai variasi rasa modern, termasuk cokelat, kacang merah, dan durian.
Ini mencerminkan bagaimana tradisi Tionghoa terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman.
Dengan mengerti sejarah dan makna di balik kue keranjang, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya Tionghoa yang luar biasa dan menikmati setiap gigitannya dengan rasa syukur dan penghargaan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: