Kategori Berita
Media Network
Selasa, 03 DESEMBER 2024 • 20:30 WIB

Makna Spekkoek, Kue Lapis Legit sebagai Bentuk Perayaan Imlek Masyarakat Tionghoa

Kue lapis legit

INDOZONE.ID - Lapis legit mulai masuk ke Indonesia sejak kolonial Belanda dengan nama "spekkoek".

Kue ini menjadi bentuk akulturasi antara kebudayaan Belanda dengan kebudayaan lokal, sebab mendapat pengaruh dari penggunaan rempah-rempah yang dicocokkan dengan lidah masyarakat Indonesia oleh masyarakat lokal.

Rempah yang digunakan antara lain kapulaga, cengkih, bunga pala, kayu manis, dan adas manis. Sebenarnya, apa yang membuat kue lapis legit ini istimewa?

Pada proses pembuatannya, kue lapis legit membutuhkan sekitar tiga puluh hingga empat puluh telur dalam sekali adonan.

Lapis legit kemudian mulai dikenal dengan namanya karena terkenal akan rasanya yang legit dan berlapis banyak, dengan jumlah lapisan berkisar delapan belas sampai dengan dua puluh tiga lapis.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Lapis Legit Mudah, Hanya 4 Bahan!

Bagi masyarakat Tionghoa, lapis legit memiliki filosofi kehidupan yang kuat.

Kue ini biasanya disajikan kala perayaan Imlek, dengan meyakini bahwa semakin banyak lapisan pada kue lapis legit, semakin berlipat pula berkat yang akan diperoleh di masa depan.

Kue lapis legit juga dihidangkan kala perayaan Natal atau Idul Fitri, sehingga lapis legit juga terkenal sebagai kue nasional.

Melalui lapisan-lapisannya, kue lapis legit melambangkan harapan akan datangnya rejeki yang susul-menyusul bak lapisan yang ada tersebut.

Tak kalah, pun rasa legit dari kue ini melambangkan harapan akan kehidupan yang manis di masa depan yang akan datang.

Pada awalnya, bangsa Belanda tidak memberi nama kue ini dengan nama "lapis legit", melainkan "spekkoek" yang artinya "kue lemak seribu lapis", karena lapisan-lapisannya yang mirip lemak babi.

Kata dasarnya adalah "spek" yang berarti "minyak babi yang terlihat berlapis-lapis", dan "koek" adalah "bolu".

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Jurnal UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Makna Spekkoek, Kue Lapis Legit sebagai Bentuk Perayaan Imlek Masyarakat Tionghoa

Link berhasil disalin!