Kategori Berita
Media Network
Jumat, 13 JUNI 2025 • 18:12 WIB

Seblang Bakungan Banyuwangi: Warisan Mistis Berusia Ratusan Tahun yang Masih Dilestarikan

Seblang Bakungan, Ritual Berusia Ratusan Tahun yang Terus Dihidupkan Warga Banyuwangi

INDOZONE.ID - Tradisi Seblang Bakungan, sebuah ritual sakral khas Suku Osing di Banyuwangi, kembali menyedot perhatian ribuan warga dan pelancong. Acara ini dilangsungkan Kamis malam (12/6/2025) di Sanggar Seblang, wilayah Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, dan masih mempertahankan nilai-nilai budaya sejak pertama kali digelar pada tahun 1639.

Ritual dimulai dengan prosesi tumpengan massal di sepanjang jalur menuju lokasi acara. Sebelum memulai, warga bersama-sama melaksanakan shalat magrib dan hajat di masjid sebagai bentuk penghormatan spiritual.

Kemeriahan berlanjut dengan parade obor (oncor) yang dikenal sebagai ider bumi. Dalam prosesi ini, masyarakat membawa tumpeng berisi makanan khas seperti pecel pithik. Hidangan tersebut disantap beramai-ramai di bawah cahaya obor yang menciptakan suasana magis dan khidmat.

Puncak acara terjadi ketika Isni, perempuan berusia 53 tahun, yang dipercaya sebagai penari Seblang utama, mulai menari dalam keadaan trance. Dalam keyakinan masyarakat, roh leluhur merasuki dirinya dan menggerakkan tubuhnya mengikuti irama musik gending yang mengiringi.

Baca Juga: Promosi Wisata, Enam Warga Spanyol Joget Diiringi Musik Patrol di Pasar Tanjung

"Tradisi ini sangat menarik. Sebelumnya saya pernah melihat tarian gandrung yang begitu banyak penarinya (Gandrung Sewu). Malam ini, saya melihat tarian dan budaya yang khas juga," tutur David, wisatawan asal Selandia Baru yang hadir malam itu.

Seblang sendiri terbagi menjadi dua bentuk. Seblang Bakungan yang diadakan setiap bulan Dzulhijah dibawakan oleh perempuan dewasa, sementara Seblang Olehsari digelar usai Idul Fitri dengan penari muda sebagai pementasnya.

Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, menegaskan bahwa pelestarian budaya seperti Seblang menjadi prioritas pemerintah daerah. Ia mengatakan, “Menjaga tradisi bukan sekadar untuk mendatangkan wisatawan, tapi juga upaya menguatkan gotong-royong dan pelestarian budaya. Sehingga tradisi dan budaya lokal tetap tumbuh subur di tengah modernitas.”

Tradisi ini bahkan menarik perhatian akademisi internasional. Sumarsam, seorang profesor gamelan dari Amerika Serikat yang berasal dari Indonesia, turut hadir dalam ritual tersebut. Ia telah berada di Banyuwangi selama tiga hari untuk mendalami kekayaan budaya setempat.

Baca Juga: Jetstar Tutup, Pramugari Frustrasi Di-PHK bak Bom Meledak, Isi Curhatannya Viral

“Saya sudah melihat Janger Banyuwangi, mendengarkan Mamaca Lontar Yusuf, dan malam ini melihat Seblang Bakungan. Keanekaragaman budayanya sungguh lengkap Banyuwangi,” ujar Sumarsam yang merupakan Kaplan Professor of Music dari Wesleyan University.

Ritual Seblang Bakungan tak hanya menjadi tontonan budaya, tetapi juga menjadi cermin kuatnya identitas masyarakat Osing yang tak lekang oleh zaman.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Humas Pemkab Banyuwangi

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Seblang Bakungan Banyuwangi: Warisan Mistis Berusia Ratusan Tahun yang Masih Dilestarikan

Link berhasil disalin!