INDOZONE.ID - Siapkan dirimu untuk larut dalam nuansa budaya yang mendalam dan penuh makna dari ujung timur Pulau Jawa. Seblang Bakungan 2025 akan kembali hadir pada 10–12 Juni 2025 di Kelurahan Bakungan, Banyuwangi, mulai pukul 18.00 WIB.
Acara ini akan dipenuhi oleh ragam kegiatan menarik seperti bazar UMKM, pertunjukan Jazz Patrol, hingga Seri Tari yang digelar pada tanggal 10 dan 11 Juni. Sementara puncak acaranya, yaitu ritual sakral Seblang Bakungan, akan dilangsungkan pada malam 12 Juni.
Seblang Bakungan merupakan tarian adat yang lahir dari akar spiritualitas masyarakat Osing, kelompok etnis asli Banyuwangi. Ritual ini dipentaskan oleh wanita tua yang telah mengalami menopause dan dipercaya dapat mengalami kondisi trance atau kerasukan saat menari.
Baca Juga: Aksi Spontan Wisatawan Chili di Mencak Sumping Banyuwangi Bikin Penonton Bersorak
Tradisi ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi juga menjadi perwujudan rasa syukur, permohonan keselamatan, serta bentuk penyucian desa dari pengaruh buruk.
Rangkaian acara ini dimulai dengan ibadah Maghrib dan doa hajat bersama warga di masjid setempat. Setelah itu, warga menggelar parade oncor, yakni arak-arakan obor yang dinyalakan dan dibawa berkeliling desa.
Parade ini merupakan simbol penerangan batin dan penjagaan spiritual dari segala energi negatif. Usai parade, masyarakat berkumpul untuk makan bersama sebagai bagian dari prosesi selamatan sebelum ritual utama berlangsung.
Penari Seblang kemudian naik ke panggung dengan kondisi trance, dan gerakannya diiringi oleh gending-gending tertentu yang dipercaya memiliki kekuatan spiritual tersendiri. Musik pengiring ini tidak sembarangan, karena setiap alunan gending dipercaya mampu membimbing penari dalam kesadarannya yang berbeda.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Terindah di Raja Ampat yang Wajib Dikunjungi
Perlengkapan yang digunakan dalam ritual Seblang Bakungan memiliki nilai simbolis yang mendalam. Beberapa di antaranya adalah ketan sabrang, ketan wingko, tumpeng, kinangan atau sirih-pinang, bunga, serta boneka kecil dan kelapa.
Semua perlengkapan ini disiapkan dengan teliti, karena masing-masing mengandung makna yang berkaitan dengan kesuburan, keselamatan, dan kekuatan spiritual desa.
Dalam salah satu keterangan dari warga setempat disebutkan, “Seblang Bakungan adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan, bersih desa, dan doa untuk keselamatan, kedamaian, serta kelancaran rezeki.”
Baca Juga: Tiket Kereta Api Ekonomi Non-Subsidi Diskon 30 Persen, Berlaku hingga Pertengahan Juli 2025
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Humas Pemkab Banyuwangi