Sejarah Sate Sapi Pak Kempleng, Kuliner Sate Sapi Legendaris di Kota Ungaran

Dengan angkringan, Pak Sakimin (nama asli Pak Kempleng), keluar masuk menyusuri gang di tengah dinginnya Kota Ungaran untuk menawarkan sate sapi kepada para pelangganya.

Hal ini selalu dilakukannya setiap malam, di mana perjalanan Pak Kempleng dalam berkeliling selalu berakhir di Alun-Alun Ungaran. Hal ini terus ia lakukan hingga ia wafat.

Sepeninggalan Pak Sakimin, untuk beberapa saat, tidak ada penerus yang melanjutkan usaha dagang sate sapi. Padahal saat itu, sate sapi Pak Kempleng sudah dikenal banyak orang, dan sudah menjadi nama yang sangat kondang dan ikonik.

Pada akhrinya, usaha Pak Sakimin mulai terlihat kembali hidup pada tahun 1980-an, di mana salah satu anak Pak Sakimin, Sumorejo, memulai untuk berjualan sate lagi.

Ia tidak hanya mendompleng kepopuleran nama bapaknya, namun juga memulainya dari nol kembali. Para pelanggan pun akhirnya mendapatkan obat rindu dengan hadirnya kembali sate pak kempleng yang dijajakkan Sumorejo.

Akhrinya, di tahun 1986, Sumorejo mampu menyewa sebidang lahan tanah di pinggir jalan Ungaran untuk berdagang sate sapi.

Kedai yang didirikan oleh Sumorejo itulah yang saat ini merupaka warung Sate Sapi Pak Kempleng yang orisinal, dan sekarang dikelola oleh Hamzah, anal Sumorejo.

Warung Pak Kempleng yang berada di Jl. Diponegoro no. 265 ini juga disebut sebagai Warung Sate Sapi Pak Kempleng 1.

Untuk Sate Sapi Pak Kempleng lainnya, dimiliki oleh kerabat Hamzah. Nama Pak Kempleng sudah dipatenkan, sehingga orang lain tidak boleh sembarangan menggunakan nama Pak Kempleng.

Hanya keluarga saja yang mendapat keistimewaan dalam penggunaan nama Pak Kempleng. Selain Sate Pak Kempleng 1, ada juga cabang Sate Pak Kempleng 2, 3, dan 4 yang juga masih berlokasi di sekitar Ungaran.

Banner Z Creators.