"Rasanya itu unik banget. Tekstur beras ketan yang agak kasar, ditambah pisang lembut, itu bikin ketagihan. Apalagi kalau disajikan dingin pas buka puasa," katanya.
Selain soal rasa, memek juga punya nilai sosial yang kuat di Simeulue. Makanan ini sering muncul dalam acara kenduri atau pertemuan keluarga, jadi simbol kebersamaan.
"Buka puasa di Simeulue nggak lengkap tanpa memek. Ini udah jadi tradisi yang bikin kita makin erat," ujar Khairul Huda, seorang tokoh agama setempat.
Namun, di era modern ini, mempertahankan tradisi ini nggak gampang. Memek yang menggunakan santan segar memang mudah basi, jadi masyarakat setempat mulai mencoba cara baru supaya bisa bertahan lebih lama, seperti dengan mengemasnya menggunakan teknologi vakum.
Jadi, memek lebih dari sekadar makanan enak. Setiap suapan memek membawa cerita sejarah dan kebersamaan yang berharga. Ini adalah warisan yang perlu kita jaga, supaya budaya kita tetap hidup.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: NU Online