1. Panaskan oven hingga 180°C. Siapkan loyang roti dan alasi dengan kertas roti atau oles dengan minyak.
2. Campur semua bahan kering dalam mangkuk besar.
3. Di mangkuk terpisah, kocok telur, minyak zaitun, susu almond, dan madu hingga tercampur rata.
4. Tuangkan campuran basah ke dalam campuran kering dan aduk hingga rata.
5. Tuang adonan ke dalam loyang roti dan ratakan permukaannya.
6. Panggang dalam oven selama 30-35 menit atau hingga permukaan roti berwarna keemasan dan matang.
7. Dinginkan sebelum dipotong dan disajikan.
- 2 buah pisang matang, dihancurkan
- 2 cangkir tepung beras
- ½ cangkir cokelat chips tanpa gluten
- 2 sendok teh baking powder
- ½ sendok teh garam
- 2 butir telur
- ½ cangkir minyak kelapa
- ½ cangkir susu almond
- ¼ cangkir madu
1. Panaskan oven hingga 180°C. Siapkan loyang roti dan alasi dengan kertas roti atau oles dengan minyak.
2. Campur semua bahan kering dalam mangkuk besar.
3. Di mangkuk terpisah, campur pisang yang sudah dihancurkan, telur, minyak kelapa, susu almond, dan madu hingga tercampur rata.
4. Tuangkan campuran basah ke dalam campuran kering dan aduk hingga rata.
5. Lipat cokelat chips ke dalam adonan.
6. Tuang adonan ke dalam loyang roti dan ratakan permukaannya.
7. Panggang dalam oven selama 40-45 menit atau hingga permukaan roti berwarna keemasan dan matang.
8. Dinginkan sebelum dipotong dan disajikan.
Baca Juga: Membuat Kastengel Gluten Free
Resep 5 Roti Gluten-Free Aneka Rasa yang Lezat dan Sehat, Eksplorasi Dunia Kuliner Kekinian
Roti gluten free ini tidak hanya cocok untuk orang yang menghindari gluten, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin mencoba variasi roti yang lebih sehat dan lezat. Kamu dapat menikmati roti yang enak dan bergizi tanpa harus khawatir akan efek samping gluten pada tubuh.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Health Benefits Times