Kue wajik, calmilan favorit Raja Majapahit.
INDOZONE.ID - Bagi sebagian besar masyarakat Jawa, kue wajik bukanlah hal yang sulit untuk dijumpai. Kue ini merupakan salah satu kue tradisional Indonesia yang telah menjadi bagian dari budaya dan sejarah masyarakat Jawa.
Kue yang terbuat dari beras ketan ini, biasa dimasak dengan gula merah dan santan, kemudian dibentuk menjadi persegi atau kreasi bentuk yang lain.
Kue Wajik disebutkan dalam Prasasti Tuhu, yang ditemukan di Desa Tuhu, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Prasasti ini berasal dari tahun 1369 Masehi atau 1291 Saka, pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit.
Baca Juga: Perpaduan Gurih dan Segar, Resep Oseng Ayam Sambal Matah untuk Lidah yang Haus Petualangan
Sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit (1293-1520 M), kue wajik pun menjadi salah satu hidangan favorit raja dan bangsawan pada masa itu.
Selain jadi kudapan favorit para raja dan bangsawan, kue wajik juga kerap disajikan dalam acara upacara atau persembahan untuk dewa.
Pada era kolonial Belanda, kue wajik menjadi simbol perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan dan menjadi sumber kekuatan untuk rakyat.
Penasaran dengan cita rasa kue wajik? Yuk simak resep dan cara membuatnya melansir akun Cookpad @jessica_ecy.
Baca Juga: Rahasia Kelezatan Ayam Pop Khas Pagi Sore: Resep Tradisional Asal Minang yang Mudah Dibuat
Bahan Santan Gula Merah
Wah, ternyata makanan kegemaran para raja Majapahit tidak susah untuk dibuat, ya? Pastikan Anda mencoba resepnya, tentunya kue wajik sangat cocok dihidangkan untuk acara arisan maupun acara keluarga. Selamat mencoba!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Cookpad