Asal usul Pewong atau Lemang khas Bugis di Sulsel.
INDOZONE.ID - Lemang dikenal sebagai salah satu kuliner khas dari tanah Minang, Sumatera.
Meski demikian, di beberapa daerah lemang juga menjadi salah satu kuliner khas yang menjadi menu wajib di berbagai kegiatan keagamaan khususnya agama Islam.
Sepertinya halnya masyarakat di Kelurahan Rappang dan Lalebata, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, yang menyebut lemang dengan sebutan pewong.
Pewong atau yang juga disebut mappewong, menjadi salah satu tradisi yang tidak pernah ditinggalkan oleh sebagian masyarakat.
Pewong sendiri adalah sejenis makanan yang terbuat dari beras ketan, dengan campuran santan kelapa yang dibakar dengan menggunakan wadah bambu selama 3 jam.
Baca Juga: Lemang, Makanan Jadul Dimasak Pakai Bambu Lalu Dibakar, Sekilas Mirip Lemper Jumbo
Pewong atau lemang khas Bugis di Sulsel.
"Selain lebaran Idul Fitri mappewong (membuat pewong) juga dilakukan kalau acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan juga Tahun Baru Islam, jadi membuatnya selalu ramai-ramai.” ujar Yusuf warga Kelurahan Rappang kepada Z Creator.
Konon, masyarakat Sulawesi memang memiliki hubungan emosional dengan Sumatera. Hal ini dikarenakan sejumlah kerajaan di Sulawesi dimuslimkan oleh sejumlah tokoh agama dari Minangkabau.
Mappewong khas suku Bugis di Sulsel.
Seperti Datuk Sulaiman yang lebih dikenal dengan sebutan Datuk Pattimang, Datuk ri Tiro, dan Datuk ri Bandang.
"Bisa jadi karena dibawa oleh ulama dari Minang makanya mappewong itu jadi tradisi, hanya pada Idul Fitri dan kegiatan agama Islam lainnya, makanya di acara selain itu tidak dibolehkan," lanjut Yusuf
Baca Juga: Ritual 'Aneh'! Memasak Lemang Ayam Dilarang Pakai Garam, Kalau Dilanggar Bisa Fatal!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators