INDOZONE.ID - Laksa merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang bentuknya menyerupai mie. Laksa terbuat dari komposisi bumbu perpaduan dari cita rasa Tionghoa dan Melayu. Bahan bakunya terdiri dari tauge, oncom, bihun, kemangi, dan ketupat.
Panganan mie tersebut saat ini semakin tergeser dengan menjamurnya makanan siap saji yang modern, meski begitu salah satu penjual Laksa di Cikarang berusaha terus bertahan.
Haerudin (73) pria asal Cilacap, Jawa Tengah itu mengaku sangat merasakan dampak dari perkembangan jaman yang banyak melahirkan inovasi kuliner makanan modern membuat panganan tersebut semakin tergeser.
Baca Juga: Makan Mi Laksa a la Singaura, Gak Perlu Jauh-Jauh ke Negaranya!
"Ya beda, kalau dulu kan belum banyak makanan siap saji, jadi kalau anak-anak sekarang banyak sukanya makanan yang sekarang-sekarang," ujar Haerudin saat ditemui di lokasi berjualan si Jalan Raya Gatot Subroto, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (8/8/23).
Udin mengaku, mulai berjualan Laksa sejak tahun 1976, saat itu, berdagang Laksa di bilangan kota Depok hingga tahun 1979. Kemudian, pada akhir tahun 1979 Udin memutuskan untuk berjualan Laksa ke Bekasi, sampai saat ini.
Menurutnya, dari awal mula dia berjualan sampai sekarang sangat berbeda. Sebelumnya, modal Rp100 ribu, Ia bisa meraup keuntungan hingga Rp150 ribu, dalam waktu dua jam, dengan bahan baku jualan sebanyak lima kilogram.
Baca Juga: Resep Laksa Khas Singapore dengan Bahan Sederhana, Nikmat!
Sekarang, kata Udin, untuk modalnya saja lebih besar yakni Rp200 ribu. Kemudian, keuntungan yang didapatkan hanya untuk bisa membeli rokok dan kopi sehari-hari. Dengan kondisi bahan baku jualan satu kilo, itu pun harus berjualan hingga malam hari.
"Bedanya, dulu jualan, hasilnya banyak. Dulu paling berjualan dua jam, dengan dagangan lima kilo, habis dua jam. Kalau sekarang satu kilo saja enggak habis satu hari, dengan dagangan satu kilo. Dulu seporsi Rp10 perak. Sekarang Rp10 ribu," ungkapnya.
"Anak saya lima sudah kerja semua. Saya berjualan hanya mengisi waktu luang saja. Jangan sampai ngerepotin anak, selagi masih bisa bergerak," tutupnya
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators