Kategori Berita
Media Network
Jumat, 04 OKTOBER 2024 • 06:20 WIB

Mengenal Museum Pos Indonesia, Saksi Bisu Sejarah Komunikasi Masa Lalu dengan Tarif Gratis

Museum Pos Indonesia. (Z Creators/Siti Aisyah)

INDOZONE.ID - Museum Pos Indonesia yang terletak di Jl. Cilaki No. 73, Kota Bandung, telah menjadi salah satu destinasi sejarah yang menarik perhatian pengunjung dari berbagai lapisan masyarakat.

Didirikan pada tahun 1931, museum ini awalnya dikenal sebagai Museum PTT (Pos Telegrap dan Telepon).

Selama bertahun-tahun, museum ini mengalami beberapa perubahan, termasuk sempat terbengkalai pada masa perang.

Namun, pada 27 September 1983, museum ini kembali dibuka untuk umum, bertepatan dengan kebangkitan industri ponsel di Indonesia.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Museum Pos Indonesia, Urban Legend dan Sejarah Menarik di Bandung

Pada tahun 1995, museum ini berganti nama menjadi PT Pos Indonesia, yang tetap memainkan peran penting dalam sejarah komunikasi di Indonesia hingga saat ini.

Menurut pengelola Museum Pos Indonesia, Erlin, jumlah pengunjung terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Ribuan pengunjung, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum, datang untuk melihat berbagai koleksi yang menarik. Tak hanya memanjakan mata, tetapi juga menjadi destinasi edukasi.

"Awalnya diajak teman, katanya tempatnya enak. Selain berwisata, kita juga dapat banyak ilmu," ujar Syifa (21), seorang pengunjung yang datang bersama teman-temannya.

Baca Juga: Sejarah Museum De Javasche Bank di Surabaya Gedung Peninggalan Belanda

Museum yang diresmikan oleh Ahmad Thahir ini menampilkan berbagai koleksi menarik yang menggambarkan perkembangan pos di Indonesia, termasuk perangko dari berbagai negara, sepeda pak pos, baju dinas lama, serta peralatan pos era kolonial.

Salah satu koleksi unik yang menjadi daya tarik adalah timbangan surat kuno, yang digunakan untuk menentukan berat surat dan tarif pengirimannya.

Museum Pos Indonesia buka dari Senin hingga Jumat, pukul 09.00-15.00 WIB, dan Sabtu pukul 09.00-13.00 WIB.

Meskipun tutup pada hari Minggu dan hari besar, museum ini tetap menjadi tempat favorit karena tiket masuknya yang gratis.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mengenal Museum Pos Indonesia, Saksi Bisu Sejarah Komunikasi Masa Lalu dengan Tarif Gratis

Link berhasil disalin!