Museum Pos Indonesia di Bandung.
INDOZONE.ID - Museum Pos Indonesia merupakan salah satu museum menarik di Kota Bandung yang memiliki urban legend.
Museum ini cukup dikenal sebagai museum yang menyimpan kisah misteri, di antaranya adalah sering muncul sosok mistis melalui patung-patung yang terdapat di dalamnya.
Umumnya, anak-anak merasa ketakutan ketika berkunjung ke museum ini karena adanya patung-patung tersebut.
Cerita-cerita yang beredar di masyarakat rupanya sampai kepada pihak museum, sehingga patung-patung tersebut tidak lagi dipajang di dalam museum.
Baca Juga: Jelajah Bandung, Yuk Intip Koleksi Perangko Zaman Lawas di Museum Pos Indonesia
Selain itu, museum ini pun dikenal dengan suasananya yang cukup mistis. Bagaimana tidak, Museum Pos ini merupakan bangunan lama yang telah ada sejak awal abad ke-20.
Ketika saya berkunjung ke Museum Pos secara pribadi, saya meminta ditemani oleh tour guide dan meminta dijelaskan seputar museum ini.
Berdasarkan ceritanya, bangunan yang kini dijadikan Museum Pos telah berdiri sejak 1920, sementara Museum Pos sendiri dibangun pada 1931.
Namun, museum ini sempat terbengkalai dibiarkan begitu saja dan dioperasikan aktif kembali pada 1980-an.
Bangunan yang dijadikan Museum Pos berada di bawah tanah, sementara di atasnya adalah ruangan kantor.
Maka dari itu, tak heran apabila suasananya terasa dingin dan banyak suara-suara yang berbunyi, tetapi bukan dari dalam museum—mungkin dari kegiatan orang-orang di lantai atas museum ini.
Belum puas mendengar cerita dari tour guide, saya memutuskan untuk kembali mengelilingi museum seorang diri, tanpa ditemani.
Suasana ketika saya mengelilingi museum sendirian memang berbeda dengan sebelumnya yang berdua dengan guide, entah kebetulan sedang sepi dan tidak ada orang untuk diajak bicara, entah perasaan saya saja.
Hal yang pasti ketika itu adalah, udara di dalam ruangan terasa lebih dingin. Namun, sebelum tour guide itu meninggalkan saya, saya sempat bertanya kepadanya mengenai kebenaran urban legend yang beredar di masyarakat.
Namun, ia hanya memberi informasi bahwa tidak mengetahuinya dan menyarankan saya untuk bertemu dengan pengelola museum.
Dengan demikian, saya meminta untuk dipertemukan dengan pengelola museum untuk melakukan sedikit wawancara mengenai urban legend museum ini.
Saya menanyakan kebenaran urban legend kepada pengelola museum terkait patung-patung yang dahulu dipajang di museum, tetapi lantas disimpan dan tidak dipajang kembali karena banyak anak-anak takut dan terkesan mistis.
Ia meng-iya-kan bahwa sering terdengar keluhan masyarakat mengenai hal mistis di museum ini. Namun, ia juga menjelaskan bahwa urban legend yang beredar di masyarakat tidak lepas dari kondisi museum itu sendiri, di mana museum adalah tempat peninggalan barang-barang lama.
Lebih dari itu, hal-hal mistis yang beredar di masyarakat adalah tergantung mindset masyarakat itu sendiri, sebab ia mengatakan tidak pernah ada hal-hal aneh yang terjadi di museum ini.
Lantas, alasan patung-patung tersebut diturunkan adalah karena pimpinan museum ingin menyajikan suasana baru.
Saat ini, Museum Pos terlihat terawat dengan baik, sebab kondisinya yang bersih dan koleksinya yang masih terlihat bagus.
Gedung Museum Pos memang terletak di bawah tanah, ketika memasuki pintu masuknya, pengunjung akan diarahkan untuk terlebih dahulu mengisi daftar pengunjung, lalu diarahkan menuruni tangga untuk melihat koleksi museum.
Namun demikian, dari tampak depan, gedung museum terlihat jelas dengan bacaan “Museum” di atasnya. Koleksi museum pun cukup lengkap untuk menjelaskan sejarah pos itu sendiri, dari mulai koleksi surat-surat sejak masa VOC, perjalanan pos di Indonesia, baju-baju petugas pos dari masa ke masa, koleksi mesin-mesin yang digunakan untuk keperluan pos, hingga koleksi perangko dari berbagai negara.
Sayangnya, tampak luar museum yang megah tidak sesuai dengan ekspektasi pengunjung saat datang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan