INDOZONE.ID - Monosodium glutamate (MSG) sering menjadi perdebatan di kalangan masyarakat karena dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk klaim bahwa konsumsi MSG dapat menurunkan kecerdasan.
Namun, pandangan ini sebagian besar tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.
MSG adalah garam natrium dari asam glutamat, salah satu dari 20 asam amino yang berperan dalam membentuk protein dalam tubuh.
Glutamat secara alami ditemukan dalam banyak makanan, termasuk tomat, keju, dan daging.
MSG digunakan sebagai penambah rasa dalam berbagai jenis makanan, terutama untuk meningkatkan cita rasa umami.
Baca Juga: Resep Camilan Cimol Kering Gurih Pedas Full MSG, Rasanya Pasti Nagih!
Kekhawatiran terhadap MSG pertama kali muncul pada akhir 1960-an, ketika muncul laporan tentang "Chinese Restaurant Syndrome," yaitu gejala seperti sakit kepala, mual, dan lemah yang dikaitkan dengan makanan di restoran Tiongkok yang mengandung MSG.
Namun, studi lebih lanjut menunjukkan bahwa kondisi ini jarang terjadi, dan sebagian besar orang tidak mengalami gejala ini setelah mengonsumsi MSG dalam jumlah normal.
Salah satu mitos yang berkembang adalah bahwa MSG bisa menurunkan kecerdasan atau merusak fungsi otak.
Klaim ini muncul karena adanya kekhawatiran bahwa glutamat, yang juga merupakan neurotransmitter di otak, dapat mempengaruhi sel-sel saraf bila dikonsumsi dalam jumlah besar.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa glutamat dari makanan (termasuk MSG) diproses oleh tubuh dan tidak melewati sawar darah otak (blood-brain barrier) dalam jumlah yang cukup besar untuk mempengaruhi fungsi otak secara langsung.
Studi yang dilakukan oleh berbagai lembaga kesehatan global, termasuk FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat, EFSA (European Food Safety Authority) di Eropa, dan WHO (World Health Organization), menyimpulkan bahwa MSG aman dikonsumsi dalam makanan sehari-hari.
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa MSG menurunkan kecerdasan atau menyebabkan kerusakan otak pada manusia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Fda.gov