INDOZONE.ID - Banyak orang menganggap bahwa busa yang muncul dalam rebusan daging adalah kotor, menandakan daging yang sudah busuk dan adanya bekas darah.
Anggapan itu jelas tidak benar sama sekali. Busa yang muncul saat perebusan daging adalah hal yang normal dan tidak berbahaya sama sekali.
Mari kita bahas lebih dalam mengenai busa pada rebusan daging, asal-usulnya, dan apakah ada risiko kesehatan yang terkait.
Busa yang muncul saat merebus daging berasal dari protein yang larut dalam air, yang disebut protein sarkoplasmik.
Protein ini adalah bagian dari komposisi alami daging dan akan mengalami perubahan fisik saat dipanaskan.
Pada suhu 40-60 derajat celsius, sebagian besar protein sarkoplasmik akan menggumpal atau mengental, tetapi ada juga yang mengalami koagulasi pada suhu di atas 90 derajat celsius.
Baca Juga: Penggemar Bakso Harus Tau dan Waspada, Berikut Ciri-ciri Bakso Daging Tikus
Untuk memahami asal-usul busa pada rebusan daging, kita perlu mengetahui komposisi protein dalam daging.
Daging terdiri dari tiga jenis protein utama, yaitu myofibrillar, sarcoplasmic, dan connective tissue proteins.
Myofibrillar proteins, yang menyumbang sekitar 50-55 persen dari total protein, adalah protein utama dalam serat otot.
Protein sarkoplasmik, yang menyumbang sekitar 30-35 persen, larut dalam air dan termasuk enzim serta protein lain yang terlibat dalam metabolisme sel.
Sedangkan connective tissue proteins, seperti kolagen, menyumbang sisanya dan berfungsi untuk memberikan struktur dan kekuatan pada jaringan daging.
Ketika daging dipanaskan, protein mengalami proses yang disebut denaturasi, di mana struktur tiga dimensi berubah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Sciencedirect.com