INDOZONE.ID – Bolu kijing, makanan khas dari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, semakin populer sebagai oleh-oleh dengan cita rasa manis dan tekstur unik.
Bolu ini dinamakan demikian karena bentuknya yang mirip dengan kerang air tawar, atau yang disebut kijing.
Karena kelezatannya, bolu kijing kini tidak hanya menjadi camilan favorit di Ciamis, tetapi juga menarik perhatian pengunjung dari luar daerah.
Dengan permintaan yang terus meningkat, bolu kijing kini menjadi fokus pemerintah dan akademisi untuk memperluas jangkauan pemasarannya, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Keunikan Bolu Kijing Ciamis
Bolu kijing dibuat secara tradisional menggunakan bahan-bahan sederhana, seperti tepung terigu, gula, telur, dan vanili.
Meskipun bolu ini tidak mengandung pengawet dan memiliki daya tahan yang relatif singkat, rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut menjadikannya camilan yang sangat disukai.
Baca Juga: Galendo Khas Ciamis: Camilan Legendaris dari Ampas Minyak Kelapa
Bolu kijing cocok disajikan sebagai hidangan saat berkumpul atau sebagai oleh-oleh bagi pengunjung yang datang ke Ciamis. Keunikan inilah yang membuatnya begitu diminati.
Upaya Promosi dan Strategi Pengembangan
Pemerintah Kabupaten Ciamis bekerja sama dengan akademisi dari berbagai institusi, termasuk Universitas Galuh Ciamis, berupaya mengembangkan kualitas dan strategi pemasaran bolu kijing.
Salah satu langkah yang diambil adalah melakukan peningkatan kualitas produk dan branding yang lebih kuat, serta pemanfaatan teknologi digital untuk promosi.
Pengusaha industri kecil di Ciamis, terutama yang memproduksi bolu kijing, diberikan pelatihan untuk mengimplementasikan strategi marketing mix, yang mencakup produk, promosi, harga, dan distribusi yang lebih terorganisir.
Selain itu, para pelaku usaha juga didorong untuk memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk memperkenalkan bolu kijing ke pasar yang lebih luas.
Studi yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Jakarta mengungkapkan bahwa banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Ciamis yang belum memanfaatkan potensi media sosial dan e-commerce secara maksimal.
Oleh karena itu, penggunaan strategi pemasaran digital, atau e-marketing mix, menjadi kunci untuk menjangkau konsumen di luar Ciamis, seperti melalui platform e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee.
Tantangan dan Harapan
Meskipun bolu kijing memiliki potensi besar, ada tantangan terkait dengan daya tahan produk yang singkat.
Karena bolu ini tidak menggunakan bahan pengawet, ia hanya bisa dinikmati dalam waktu singkat setelah diproduksi. Hal ini membuat distribusinya di luar Ciamis menjadi sulit.
Baca Juga: Bolu Kijing Pak Ocal: Oleh-oleh Karawang, Cuma Pakai 3 Bahan Dibuatnya Masih Manual
Pemerintah setempat berharap melalui pelatihan dan pendampingan akademik, pelaku usaha dapat meningkatkan kualitas dan kemasan produk, sehingga bolu kijing bisa lebih tahan lama dan memiliki daya saing yang lebih baik.
Prospek Bolu Kijing di Masa Depan
Dengan semakin banyaknya pengunjung yang datang ke Ciamis, potensi untuk bolu kijing terus berkembang.
Dukungan dari pemerintah dan akademisi sangat penting dalam memperkuat ekosistem UKM di Ciamis.
Diharapkan, dengan peningkatan kualitas produk, pemasaran digital yang lebih efektif, serta inovasi dalam kemasan, bolu kijing dapat berkembang menjadi ikon kuliner Ciamis yang dikenal lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Melalui pendekatan yang lebih modern dan memanfaatkan teknologi, bolu kijing diharapkan bisa menjadi bagian dari identitas kuliner Jawa Barat yang dapat dinikmati oleh masyarakat di dalam negeri maupun di luar negeri.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal IKRA-ITH Ekonomika