Sabtu, 06 APRIL 2024 • 18:20 WIB

Mengenal Food Waste, Fenomena Pemborosan Makanan yang Dapat Timbulkan Kerugian di Berbagai Aspek

Author

Ilustrasi food waste alias pemborosan makanan

INDOZONE.ID - Beberapa orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan food waste. Ini adalah istilah yang merujuk pada makanan siap dikonsumsi, namun dibuang begitu saja dan pada akhirnya menumpuk di TPA.

Baik pada tingkat produsen, distributor, maupun konsumen, food waste atau pemborosan makanan terus menjadi permasalahan serius yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti lingkungan, ekonomi, dan sosial.

Kali ini Indozone akan membeberkan ihwal pemborosan makanan, dampaknya yang merugikan, hingga langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi pemborosan makanan.

Kenapa Pemborosan Makanan Terjadi?

Ilustrasi food waste alias pemborosan makanan

Pemborosan makanan terjadi karena sejumlah faktor, salah satunya kebijakan pasar yang tidak efisien. Di mana standar estetika tertentu, sering kali menyebabkan penolakan terhadap hasil pertanian yang sebenarnya masih layak dikonsumsi.

Misalnya, petani sering membuang hasil panen yang tidak memenuhi standar ukuran atau bentuk tertentu, padahal makanan tersebut sebenarnya masih bermanfaat.

Di sisi lain, pada tingkat konsumen, pemborosan makanan bisa terjadi karena kurangnya kesadaran akan nilai makanan, ketidakpahaman tentang cara menyimpan dengan benar, atau karena adanya kecenderungan untuk membuang makanan yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa, meskipun masih layak dikonsumsi.

Baca Juga: Hindari Food Waste, Ini Cara Olah Daging Ayam Jadi 4 Menu Biar Gak Buang-buang Makanan

Dampak Pemborosan Makanan

Ilustrasi food waste alias pemborosan makanan

Pemborosan makanan memiliki dampak yang merugikan pada berbagai aspek kehidupan, seperti:

1. Dampak Lingkungan

Setiap makanan yang terbuang juga berarti pemborosan sumber daya alam yang digunakan dalam proses produksi, termasuk air, tanah, dan energi.

Selain itu, makanan yang terbuang di tempat pembuangan sampah menghasilkan gas rumah kaca, yang berkontribusi pada perubahan iklim.

2. Dampak Ekonomi

Pemborosan makanan tidak hanya mengakibatkan pemborosan sumber daya, tetapi juga uang.

Biaya produksi yang sia-sia dan pengeluaran konsumen untuk makanan yang akhirnya dibuang, merupakan kerugian ekonomi yang signifikan.

3. Dampak Sosial

Di tengah kelaparan global, pemborosan makanan menjadi semakin tidak masuk akal dan tidak adil. Sementara makanan dibuang, jutaan orang di seluruh dunia masih mengalami kekurangan pangan yang kronis.

Fakta Tentang Pemborosan Makanan

Ilustrasi food waste alias pemborosan makanan

Ada sejumlah fakta terkait pemborosan makanan yang kerap terjadi. Bahkan, Indonesia disebut-sebut mengalami tingkat pemborosan makanan yang cuup tinggi.

1. Tingginya Tingkat Pemborosan Makanan

Menurut laporan dari Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS), Indonesia mengalami tingkat pemborosan makanan yang cukup tinggi.

Sekitar 300-400 kilogram makanan per orang per tahunnya terbuang sia-sia. Hal ini terjadi di berbagai tahap rantai pasokan makanan, mulai dari produksi hingga konsumsi.

2. Masalah pada Rantai Pasokan Makanan

Di Indonesia, pemborosan makanan sering terjadi pada tahap produksi dan distribusi. Petani sering kali terpaksa membuang hasil panen mereka karena tidak dapat menjualnya atau karena tidak memenuhi standar estetika tertentu yang ditetapkan oleh pasar.

Di sisi lain, pada tingkat konsumen, pemborosan makanan terjadi karena kurangnya kesadaran akan pentingnya menghargai makanan dan memanfaatkannya secara maksimal.

3. Kondisi Sosial dan Ekonomi yang Berdampak

Di tengah ketidakpastian ekonomi dan meningkatnya ketimpangan sosial, pemborosan makanan menyebabkan peningkatan ketidaksetaraan akses terhadap sumber daya pangan. Hal ini juga berdampak negatif pada penghidupan petani dan pekerja di sektor pertanian.

Baca Juga: Moms Harus Tahu, Ini 5 Makanan yang Perlu Dihindari Keluarga saat Ramadan

Langkah-langkah Mengatasi Pemborosan Makanan

Ilustrasi food waste alias pemborosan makanan

Untuk mengatasi masalah pemborosan makanan di Indonesia, langkah-langkah berikut dapat diambil:

1. Penguatan Sistem Distribusi dan Pasar

Pemerintah perlu melakukan upaya untuk memperbaiki sistem distribusi dan pasar, sehingga petani dapat lebih mudah menjual hasil panen mereka tanpa harus membuangnya.

2. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Program pendidikan dan kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan untuk mengubah perilaku konsumen dalam hal pembelian, penyimpanan, dan penggunaan makanan.

3. Pengembangan Infrastruktur dan Teknologi

Investasi dalam pengembangan infrastruktur dan teknologi pertanian, dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi pemborosan makanan di tingkat petani.

Writer: Putri Surya Ningsih


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: BPS