Kategori Berita
Media Network
Jumat, 29 NOVEMBER 2024 • 08:00 WIB

Panduan Diet Sehat: Tips Penting untuk Pola Hidup Lebih Seimbang

Makanan yang terdapat pada asupan lemak jenuh ada pada daging berlemak tinggi, mentega, krim, keju, lemak babi, minyak kelapa sawit dan kelapa. Sedangkan makanan yang terdapat pada asupan lemak trans mencakup segala jenis makanan yang dipanggang, digoreng, atau yang diproduksi secara industri, seperti makanan ringan kemasan kue, biskuit, wafer, permen cokelat. Sedangkan lemak trans ruminansia ditemukan dalam makanan olahan dari hewan ruminansia seperti sapi, domba, kambing, dan unta.

WHO menyarankan asupan lemak jenuh harus dikurangi hingga 10 persen dari total asupan energi dan lemak trans yang diproduksi secara industri bukanlah bagian dari diet yang sehat, sehingga harus dihindari. Sebagai gantinya, kalian bisa memilih makanan yang rendah lemak dari produk susu rendah lemak, atau menghilangkan bagian lemak pada daging yang akan dikonsumsi.

Bisa juga dengan mengganti asupan lemak tak jenuh yang dapat ditemukan pada ikan, alpukat, kacang-kacangan, serta makanan yang mengandung minyak nabati seperti jagung, kedelai, dan minyak rapeseed yang terdapat asam lemak omega 3 dan 6 yang penting untuk produksi hormon, fungsi otak, dan penyerapan vitamin larut lemak.

Tips lainnya untuk mengurangi asupan lemak tidak sehat yaitu dengan mengganti metode masak yang digoreng menjadi dikukus atau direbus.

3. Pentingnya Protein

Pentingnya protein dalam panduan diet sehat

Protein menjadi bahan dasar struktur tubuh untuk otot serta molekul fungsional, seperti hormon dan enzim. Sekiranya 10-15 persen asupan kalori harian harus berasal dari protein yang dapat diperoleh dari sumber hewani maupun nabati.

Mengonsumsi protein nabati yang berasal dari tumbuhan dianggap lebih baik untuk kesehatan jantung dan metabolisme. Beberapa sumber protein yang disarankan untuk dikonsumsi seperti daging unggas rendah lemak, ikan berlemak, kacang-kacangan, biji-bijian, yogurt yunani, keju cottage, susu kedelai atau kacang polong yang mengandung sumber protein di dalamnya.

Baca Juga: Paduan Sehat Shirataki dan Nasi Merah, Cocok untuk Anak-Anak dan Bisa buat Diet!

4. Hindari Makanan Ultra-Proses

Hindari makanan ultra-proses

Makanan ultra-proses adalah makanan yang telah diproses melalui industri dengan mengubah stuktur bahan aslinya, termasuk makanan cepat saji dan makanan kemasan. Biasanya makanan ini mengandung kadar garam dan gula tambahan yang tinggi, serta bahan lain seperti penguat rasa, pewarna buatan, pemanis buatan, pengawet dan bahan aditif lainnya.

Keseringan mengonsumsi makanan ultra-proses dampaknya akan mempercepat penuaan biologis, meningkatkan risiko penurunan fungsi kognitif, memicu penyakit stroke, serta berbagai masalah kesehatan lainnya.

5. Batasi Konsumsi Daging Merah

Membatasi konsumsi daging merah

Mengkonsumsi daging merah seperti daging sapi dan babi, bahkan dalam jumlah kecil bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

WHO menyatakan konsumsi daging merah dalam jumlah yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit seperti kanker kolorektal, meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, menyebabkan masalah pada kardiovaskular yang dapat menyebabkan penyakit jantung, hingga demensia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Medical News Today, WHO

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Panduan Diet Sehat: Tips Penting untuk Pola Hidup Lebih Seimbang

Link berhasil disalin!