CEO Starbucks Laxman Narasimhan mundur dari jabatan
INDOZONE - CEO Starbucks Laxman Narasimhan mengumumkan pengunduran dirinya setelah memimpin perusahaan selama 17 bulan.
Posisinya akan digantikan oleh CEO Chipotle Brian Niccol pada 9 September 2024, demikian diumumkan Starbucks pada Selasa (13/8/2024).
Melansir Seattle Times pada Rabu (14/08/2024), pengunduran diri Narasimhan berlaku efektif segera. Ia juga akan keluar dari jajaran direksi dan Chief Financial Officer Starbucks Rachel Ruggeri akan menjabat sebagai CEO sementara.
Narasimhan diketahui menjadi CEO pada Maret 2023, setelah pindah dari Inggris untuk menduduki jabatan tersebut. Ia menggantikan Howard Schultz, yang sedang dalam masa jabatan ketiganya sebagai CEO Starbucks.
Schultz keluar dari masa pensiunnya pada tahun 2022 untuk menjabat sebagai CEO sementara setelah Kevin Johnson pensiun.
Baca Juga: Kopi Ijen Raung Rasanya Super Mantap, Langganan Ekspor ke Starbuck Amerika
"Atas nama dewan direksi, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Laxman atas kontribusinya kepada Starbucks, dan dedikasinya kepada karyawan dan merek kami," kata ketua dewan direksi Starbucks, Mellody Hobson, dalam sebuah siaran pers yang dilansir Rabu (14/8/2024).
"Dalam menghadapi beberapa tantangan, Laxman telah berfokus pada peningkatan bisnis untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mitra kami," sambungnya.
Lalu lintas penjualan yang lemah telah mengganggu lokasi Starbucks di Amerika Serikat dan China, menurunkan pendapatan kuartalan karena masalah rantai pasokan menyebabkan perusahaan mundur dari memasarkan produk baru.
Perusahaan ini juga masih menghadapi boikot atas apa yang dinyatakan oleh para aktivis sebagai dukungannya terhadap Israel dalam perang di Gaza.
Sebagai mantan eksekutif PepsiCo dan CEO produsen Lysol yang berbasis di Inggris, Reckitt, Narasimhan merupakan orang luar dari industri ritel makanan di Amerika Serikat.
Dipilih pada September 2022, ia mewarisi rencana penemuan kembali yang diperkenalkan oleh Schultz yang mencakup investasi di toko-toko baru, teknologi, dan kepemimpinan yang akan memprioritaskan kenyamanan.
Narasimhan juga mendukung penemuan kembali Schultz dengan mengumumkan pada bulan April bahwa Starbucks akan menginvestasikan $600 juta selama tiga tahun ke depan untuk menyuntikkan lebih banyak teknologi otomatis ke gerai-gerai.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Seattle Times