Industri coklat juga berupaya mencari solusi lain untuk mengurangi ketergantungan pada kakao. Misalnya, beberapa perusahaan sedang meneliti penggunaan bahan pengganti kakao yang lebih murah dan lebih tahan terhadap perubahan iklim.
Es Coklat Impian, salah satu yang bisa dicoba kalau ke Jombang.
Untuk mengatasi masalah ini, berbagai pihak telah mengusulkan beberapa solusi. Pemerintah di negara-negara penghasil kakao, seperti Indonesia, Pantai Gading, dan Ghana, sedang mengupayakan program bantuan untuk petani agar mereka dapat mengakses teknologi pertanian yang lebih baik dan tahan terhadap perubahan iklim.
Di tingkat industri, perusahaan coklat besar juga bekerja sama dengan lembaga penelitian untuk mengembangkan varietas kakao yang lebih tahan terhadap penyakit dan perubahan iklim.
Selain itu, ada upaya untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mencari bahan substitusi yang dapat mengurangi biaya produksi tanpa mengurangi kualitas produk.
Baca Juga: Inovasi Cokelat Ramah Diabetes: Pengembangan Produksi Biji Kakao yang Lebih Sehat
Kenaikan harga kakao di pasar global membawa dampak yang kompleks bagi petani dan industri coklat. Meskipun memberikan keuntungan finansial bagi sebagian petani, tantangan biaya produksi dan ketidakpastian hasil panen tetap menjadi kendala utama.
Di sisi lain, industri coklat harus beradaptasi dengan kenaikan biaya bahan baku, yang berpotensi mempengaruhi harga produk dan daya beli konsumen.
Upaya kolaboratif antara pemerintah, petani, dan industri diperlukan untuk menghadapi tantangan ini dan memastikan keberlanjutan sektor kakao dan coklat di masa depan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ICCO