Berdasarkan hasil uji citarasa, kopi ini memiliki tingkat keasaman yang cukup tinggi, mutu dan aroma yang khas dengan intensitas aroma yang kuat.
"Kekentalan sedang dan yang paling unik serta membedakan dengan citarasa kopi lainnya yaitu rasa manis chocolaty yang tidak dimiliki kopi lainnya," urai Tantri.
Subaili, petani kopi di Desa Sumberejo menyebut jika kopi Ijen sudah menjadi langganan penyuplai kebutuhan bahan baku Starbuck Amerika Serikat.
"Ada 4 mata rantai perdagangan kopi di sini. Dari kelompok tani, pengepul kopi besar, Sukavina (eksportir) lalu ke Starbuck Amerika," ungkapnya.
Kemitraan kelompok tani kopi di Sukorejo dimulai sejak tahun 2021 dengan kerjasama 49 ton siap sangrai (OC).
"Kemudian di tahun 2022 sebanyak 250 ton dan tahun 2023 sejauh ini sekitar 200 ton. Kopi itu diproduksi oleh 290 petani Sukorejo di lahan 1.000 hektar," kata Subaili.
Poktan kopi Sukorejo menargetkan ada penambahan kuota penjualan untuk kebutuhan ekspor ke Negeri Paman Sam.
"Tahun 2024 kita targetkan bisa kemitraan 500 ton kopi dengan estimasi penambahan jumlah petani menjadi 1.000 orang," tegasnya.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators