Ilham Razi, selaku owner dari Randang Amak menjelaskan rendang produksi Randang Amak dimasak dengan menggunakan resep dari orang tuanya yang dulu membuka warung makan Padang sejak tahun 1990-an.
Dengan resep yang sudah berusia lebih dari 30 tahun, kemurnian dan cita rasa rendang khas Minangkabau selalu terjaga.
Di temat ini, ada 4 varian unggulan. Selain rendang daging, produsen rendang di bawah naungan Gyandjati Group ini juga menghadirkan tiga varian unggulan yang tak kalah lezat, seperti rendang jengkol, dendeng kering balado, dan dendeng basah balado.
Ilustrasi memesan rendang. (Randanganak)
Menurut Razi, permintaan rendang dan dendeng meningkat di bulan Ramadan ini. Permintaan tinggi juga datang dari mahasiswa.
“Di bulan Ramadan dan menjelang Lebaran ini, berbagai macam varian rendang yang sangat laris di pasaran. Masyarakat membeli rendang untuk menu berbuka puasa maupun sahur. Bahkan permintaan rendang dari mahasiswa juga cukup tinggi karena mereka membutuhkan makanan praktis, enak, dan tahan lama,” ungkapnya.
Ilustrasi rendamg otentik di Padang. (Randangamak.com)
Sejak awal tahun 2025, Randang Amak mulai didistribusikan ke seluruh Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan popularitasnya di media sosial, di mana akun TikTok @randangamak_id berhasil menggaet 1,3 juta pengikut, begitu pula akun Instagram @randangamak_id yang memiliki jumlah pengikut 1,1 juta, menandakan antusiasme tinggi terhadap cita rasa khas yang ditawarkannya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release, Tiktok/randangamak_id