Gematogen, permen darah dari Rusia.
INDOZONE.ID - Rusia adalah negara dengan ukuran daratan terbesar di dunia. Sebagai negara yang besar, tentunya Rusia menyimpan banyak elemen kebudayaan, tak terkecuali dalam hal kuliner. Akulturasi berbagai macam budaya serta peristiwa-peristiwa bersejarah melahirkan banyak hidangan di negeri beruang merah ini. Hidangan-hidangan tersebut beragam, mulai dari hidangan besar seperti blini, pelmeni, plov, kompot, kvass, hingga makanan yang kecil dan praktis seperti gematogen.
Di beberapa negara, darah hewan diolah menjadi hidangan sehari-hari. Misalnya, di Inggris ada blood pudding atau black pudding, semacam olahan sosis yang terbuat dari darah babi atau sapi. Di Italia, ada sanguinaccio dolce, yaitu krim manis yang terbuat dari darah babi. Maka, di Rusia, ada gematogen. Apa itu gematogen dan seperti apakah rasa dan khasiatnya? Simak penjelasan berikut ini.
Gematogen, permen darah dari Rusia.
Bagi sebagian orang, darah merupakan salah satu elemen dari tubuh seseorang atau seekor hewan yang dianggap kotor juga menjijikan. Akan tetapi, hal tersebut dapat disulap menjadi suatu camilan yang lezat dan berkhasiat di Negeri Beruang Merah ini. Gematogen merupakan pengucapan kata hematogen dalam bahasa Rusia.
Baca Juga: Intip Kafe Tertua di Estonia yang Klasik dan Pemasok Kue Untuk Petinggi Rusia
Pasalnya, gematogen merupakan salah satu permen legendaris di Rusia dan negara-negara eks-Uni Soviet yang terbuat dari darah hewan. Akan tetapi, tidak sembarang hewan dapat digunakan darahnya untuk dijadikan hematogen. Darah yang digunakan sebagai bahan utama hematogen adalah darah sapi. Darah sapi itu kemudian dicampur dengan bahan-bahan lainnya seperti gula dan susu kental manis serta bahan-bahan lainnya untuk menambahkan rasa serta meningkatkan kualitasnya.
Konon, versi awal dari gematogen dikembangkan di Swiss pada tahun 1890 dan dikenal sebagai gomel’s hematogen. Saat itu, permen tersebut hanya terbuat dari darah sapi dan kuning telur. Di Rusia (dahulu masih bernama Uni Soviet), Hematogen baru dikenal pada tahun 1920. Awalnya, gematogen diproduksi dengan tujuan untuk mengkomersialisasikan darah dari bekas penjagalan sapi di rumah-rumah jagal di Rusia, supaya darah-darah tersebut tidak terbuang begitu saja.
Mungkin sebagian orang akan berpikir berkali-kali untuk mengonsumsi permen ini, apalagi bagi mereka yang takut atau jijik dengan darah. Akan tetapi, di Rusia, permen ini digandrungi berbagai macam kalangan, dari mulai anak-anak hingga orang dewasa. Rasanya yang manis membuat permen ini populer di kalangan anak-anak, sementara bagi orang dewasa, permen ini memiliki khasiat medis, salah satunya adalah untuk menyembuhkan anemia serta defisit zat besi dan vitamin B12.
Baca Juga: McDonald's Angkat Kaki, Rusia Kenalkan Restoran Cepat Saji Baru: 'Enak & Hanya Itu'
Walaupun dipercaya memiliki segudang khasiat kesehatan, para dokter tidak menyarankan untuk mengonsumsi permen ini secara berlebihan. Hal tersebut dikarenakan kandungan darah sapi yang menjadi bahan utama gematogen jumlahnya lebih sedikit daripada kandungan-kandungan tambahan seperti gula, sirup fruktosa, dan susu kental manis.
Sebagaimana dengan mengonsumsi permen jenis lainnya secara berlebihan, mengonsumsi Gematogen secara berlebihan juga dapat menyebabkan naiknya gula darah serta pengeroposan gigi (terutama bagi anak-anak dan lansia).
Kini, bahan dasar gematogen bukan lagi darah sapi asli melainkan darah dalam bentuk bubuk atau dengan bahan-bahan lain sebagai penggantinya. Selain itu, Hematogen kini juga dijual secara online di toko-toko online seperti Amazon, eBay, dll.
Setelah membaca artikel ini, tertarik untuk pergi jauh ke Rusia hanya untuk sekedar mencicipi manisnya gematogen?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia