INDOZONE.ID - Di tengah gemerlapnya era modern, terdapat sosok yang masih setia menjaga kue tradisional yaitu kue coro, seorang penjual kue berusia 76 tahun yang akrab disapa Mbah Kalim.
Beliau memiliki semangat yang membara untuk mengais rezeki dengan membuat dan menjual kue coro, sebuah jajanan tradisional di kota Yogyakarta.
Kue coro, yang juga dikenal sebagai Kue Cara Bikang, merupakan kue tradisional yang menggunakan tepung beras sebagai bahan utamanya. Kue ini memiliki bentuk menyerupai bunga yang merekah, dihiasi dengan warna yang menarik.
Baca Juga: 5 Resep Jajanan Pasar untuk Hidangan Acara, Nikmat!
Rasanya manis dengan tekstur lembut dan berserat. Proses pembuatannya melibatkan pemanggangan dalam cetakan khusus kue cara bikang. Kue coro termasuk jenis kue basah yang disajikan di atas daun pisang.
Mbah Kalim berjualan sejak tahun 1981, meneruskan warisan dari kakaknya yang duluan berjualan. Setiap harinya, ia membuka usahanya mulai pukul 05.30 hingga habis di Jl. Sosrowijayan No.105, Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat usahanya tepat berada di depan Hotel Grage Jogja.
Sebelumnya, Mbah Kalim menjajakan kue coro di pasar Ngebuk di Kemetiran, Kota Yogyakarta. Namun, karena kondisi fisiknya yang tidak lagi prima, beliau memutuskan untuk berjualan di dekat rumahnya.
Baca Juga: Warung Makan Bu Sidas Pancuran, Nikmati Kelezatan Ayam Goreng Bacem Legendaris di Wonosari
Meskipun usianya sudah tidak muda, semangatnya dalam menjaga tradisi kue coro tetap menyala dan tak pernah padam.
Salah satu hal menarik dari kue coro buatan Mbah Kalim adalah harganya yang sangat terjangkau, hanya Rp1.000 per kue. Dengan harga yang ekonomis tersebut, beliau berharap semua kalangan masyarakat bisa menikmati kelezatan kue coro.
Ia tidak ingin tradisi ini punah dan terlupakan oleh zaman, melainkan berupaya agar kue coro tetap dikenal dan dinikmati oleh generasi muda.
Mbah Kalim adalah contoh nyata bagaimana cinta terhadap tradisi dapat memotivasi seseorang untuk terus berjuang dan melestarikan warisan budaya.
Melalui usahanya yang sederhana namun penuh makna, Mbah Kalim telah berhasil menjaga kelangsungan tradisi kue coro di tengah arus modernisasi yang semakin deras. Ayo, jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba kelezatan kue coro yang menjadi warisan turun temurun dari tangan Mbah Kalim.
Penulis: Syaiful Amin
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators