Sejumlah pabrikan pesawat berlomba untuk meluncurkan pesawat supersonik penerus Concorde. Baru-baru ini, ada perkiraan harga tiket yaitu US$100 atau sekitar Rp 1,4 juta dengan durasi terbang selama 4 jam. Boom Supersonic menjadi pabrikan yang luncurkan pesawat supersonik demo, XB1. CEO Blake Scholl memberikan komentarnya mengenai Overture, pesawat komersial Mach 2.2. yang direncanakan untuk terbang pada 2026.
"Entah kita gagal atau bisa kita mengubah dunia," kata Scholl.
Belum ada lompatan besar dalam perjalanan waktu Jet Age di tahun 50-an dan 60-an. Ia berharap timnya dapat mengubahnya. Pesawat dirancang untuk menampung 65 orang dan 88 oriang, Overture yang akan fokus pada lebih dari 500 rute lintas samudra. kecepatan Mach 2.2 sendiri diklaim secepat lebih dari dua kali pesawat komersial saat ini.
Perjalanan dari New Yotk ke London hanya memakan waktu tiga jam 15 menit. Sementara, penerbangan dari Los Angeles menuju Sydney akan dipersingkat hanya menjadi delapan setengah jam. Garis waktu pengerjaan pesawat Boom Supersonic saat ini adalah menerbangkan prototipe XB1 skala 1:3 sekitar akhir tahun.
Lalu, mereka akan membangun pabrik baru di AS pada 2022 dan mulai membangun pesawat Overture pertama pada 2023.
"Kami melihat diri kami mengambil tempat yang ditinggalkan Concorde, dan memperbaiki hal-hal terpenting yaitu sisi ekonomi dan kelestarian lingkungan," kata Scholl.
Aksesibilitas menjadi kunci pesawat supersonik ini. Tujuannya adalah agar maskapai penerbangan dapat menetapkan tarif pada titik harga yang mirip dengan kelas bisnis.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: