Ilustrasi Omotenashi, teknik pelayanan di Jepang.
INDOZONE.ID - Omotenashi berarti "memperlakukan orang lain dengan hormat tanpa mengharapkan imbalan apa pun" dan "melayani orang lain dengan sepenuh hati", merupakan konsep yang unik di Jepang dan merupakan tradisi yang berlanjut hingga saat ini.
Istilah "Omotenashi" sudah dikenal sejak tahun 794, tepatnya pada zaman Heian dan sangat erat kaitannya dengan upacara minum teh Jepang (Sado).
Konon, seiring berkembangnya Sado dari zaman Heian hingga zaman Muromachi (794-1573), semangat keramahtamahan pun ikut menyebar.
Baca Juga: Nikmati Libur Bersama Keluarga, Ini 5 Tempat Wisata Musim Dingin yang Wajib Dikunjungi di Jepang
Sen no rikiyu, seorang ahli teh ternama pada zaman Azuchi-momoyama yang aktif di dunia Sado, mengemukakan bahwa menyediakan ruang terbaik bagi setiap tamu merupakan esensi dari "Omotenashi" dan semangatnya pun terus terbawa hingga ke Jepang modern.
Omotenashi tidak hanya soal keramahan biasa, tetapi lebih kepada sikap yang mendalam dalam melayani orang lain.
Contohnya, seorang pelayan di restoran mungkin akan memperhatikan hal-hal kecil seperti bagaimana posisi duduk atau apakah kamu membutuhkan sesuatu tanpa harus diminta.
Baca Juga: Cara Pengajuan Visa Jepang dan Biaya Terbaru yang Perlu Diketahui
Semua dilakukan dengan tulus dan natural, sehingga pelanggan merasa nyaman tanpa merasa "dilayani" secara berlebihan.
Para pekerja di industri ini berusaha memberikan pengalaman yang terbaik, sehingga para wisatawan merasa puas dan ingin kembali. Filosofi Omotenashi membantu Jepang mempertahankan reputasinya sebagai destinasi wisata dengan layanan unggul.
Omotenashi juga memengaruhi standar pelayanan di industri lain, menginspirasi negara-negara lain untuk meningkatkan layanan pelanggan mereka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Japanese National Tourist Organization