Melihat Istana Siak, Ada Benda Penuh Kutukan hingga Cermin Besar yang Bikin Awet Muda

Istana Siak Sri Indrapura, Riau. (Riki Ariyanto/IDZ Creators)

Provinsi Riau memiliki jejak sejarah kejayaan Kerajaan Melayu Islam. Satu di antaranya Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Siak Sri Indrapura yang megah masih berdiri kokoh. Istana yang juga memiliki nama Istana Matahari Timur itu menjadi saksi bisu kejayaan hingga keruntuhannya akibat penjajahan Belanda.

Untuk menuju ke lokasi dari Bandara Internasional SSK II Pekanbaru, langsung menuju Tol Dumai-Pekanbaru (Permai) dan keluar pada pintu Perawang. Setidaknya butuh 2,5 sampai 3 jam ke Kabupaten Siak dimana istana itu berada.

Bagi kamu yang ingin datang cukup bayar tiket masuk Rp10 ribu per orang dan Rp5 ribu untuk anak-anak. Sedangkan mancanegara Rp25 ribu dewasa dan Rp15 ribu untuk anak-anak. 

Pelancong bakal disuguhkan pesona kompleks istana nan megah yang didirikan Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah atau Raja Kicik. Berdasarkan sejarah, desain istana ini dibuat Vande Morte yang merupakan seorang arsitek dari Jerman.

Istana Siak memiliki luas bangunan mencapai 1.000 meter persegi. Dalam kompleks ini juga terdapat Istana Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Pada masanya Kesultanan Siak merupakan kerajaan Melayu Islam yang pernah berpengaruh pada wilayah pesisir Timur Sumatera sampai Semenanjung Malaya.

Bahkan Kesultanan Siak berpengaruh sampai ke Sambas, Kalimantan Barat. Dampak dari kesuksesan secara ekonomi, Kesultanan Siak menjadi yang terkaya. 

Enggak heran saat Sultan Siak II bersama permaisuri, Tengku Sultanah Latifah menyumbang 13 juta gulden Belanda atau sekitar 69 juta Euro untuk modal perjuangan Republik Indonesia yang baru menyatakan kemerdekaannya pada 1945. Uang itu jauh lebih besar dari sumbangan Raja Hamengku Buwono IX dari Kesultanan Yogyakarta yang menyumbang 6,5 juta gulden Belanda.

Kini, sisa-sisa kemewahan bisa dilihat pada ornamen-ornamen yang ada di dalam istana dengan gaya arsitektur Eropa, Melayu, dan Arab itu. Ada enam ruangan di lantai satu Istana Siak. Kemudian lantai dua terdiri sembilan ruangan. Dalam istana juga ada patung Ratu Belanda, Wilhemina. Disebut sang ratu pernah jatuh hati pada Sultan Syarif Kasim II yang menjadi penguasa Kesultanan Siak saat itu. 

Diceritakan cinta sang ratu bertepuk sebelah tangan, karena perbedaan keyakinan. Menariknya ada misteri dan mitos yang berkembang seputar istana ini. Contohnya hampir semua ruangan ada cermin-cermin berukuran besar.

Mitosnya siapa yang berkaca pada cermin-cermin itu bakal awet muda. Kemudian pada tangga yang menuju lantai dua, memiliki cerita bahwa jika dihitung jumlah anak tangganya tak pernah sama.

Lalu ada cerita meriam buntung. Konon sekitar tahun 1960 ada pencuri yang memotong meriam dan membawa moncongnya. Tetapi saat hendak dibawa ke Singapura, kapal yang dinaiki itu karam.

Kejadian itu dianggap sebagai 'kutukan'. Karena ada kepercayaan benda-benda bersejarah di dalam istana itu 'ada penjaga ghaib'. Selanjutnya moncong meriam berhasil diselamatkan dan dibawa ke Istana Siak.

Saat ini Istana Siak Sri Indrapura menjadi destinasi wisata sejarah populer di Riau. Dikunjungi bukan hanya dalam negeri, tetapi wisatawan dari luar negeri hingga ahli sejarah yang penasaran dengan jejak Kerajaan Siak dan benda peninggalannya.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini