Namun, setiap suku memiliki perbedaan bentuk koteka. Suku Yali, misalnya, menyukai bentuk labu yang panjang.
Sedangkan, suku Tiom di Papua biasanya memakai dua labu.
Seiring waktu, Koteka semakin kurang populer dipakai sehari-hari.
Koteka dilarang dikenakan di kendaraan umum dan sekolah-sekolah. Kalau pun ada, koteka hanya untuk diperjualbelikan sebagai cenderamata.
Sementara itu, di kawasan pegunungan, seperti Wamena, koteka masih dipakai.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Antara