Kategori Berita
Media Network
Rabu, 16 APRIL 2025 • 19:46 WIB

Singkong: Komoditas Sederhana Abad ke-19 sebagai Pilar Ketahanan Pangan

Ilustrasi singkong. (Freepik/murilomazzo)

INDOZONE.ID - Singkong merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia pada abad ke-19. Semenjak diterbitkannya Agrarische Wet 1870 yang mengatur hak sewa, hak milik, dan pengelolaan tanah.

Tanaman ini pertama kali dibawa ke Indonesia oleh bangsa Portugis pada abad ke-16, namun ditanam secara komersial sekitar tahun 1810.

Dipertengahan abad ke-19, singkong mulai dibudidayakan secara intensif di Pulau Jawa khususnya di daerah Buitenzorg (Bogor) dan Cianjur.

Pada saat itu Pemerintah Kolonial mendorong untuk mengembangkan singkong sebagai alternatif bahan pangan untuk mengatasi krisis pangan yang diakibatkan oleh kegagalan panen padi serta kekeringan yang sering terjadi.

Baca Juga: Rahasia Lezat Lontong Kupang, Kuliner Khas Masyarakat Jawa Timur

Pada akhir 1840-an, jenis singkong baru ini memiliki rasa lebih manis dan disukai oleh penduduk Jawa diperkenalkan dari kawasan Hindia Barat (Karibia), sehingga menjadikan singkong terkenal dan budidaya yang meningkat pesat.

Setelah Undang-Undang Agraria memberikan kepastian hukum atas kepemilikan dan pengelolaan tanah, petani lokal semakin termotivasi untuk mengembangkan singkong di lahan mereka.

Hal ini karena singkong dapat menjadi tanaman cadangan yang penting dapat dipanen sesuai dengan kebutahan, serta berfungsi sebagai sumber pangan saat panen gagal.

Penyebaran singkong pun meluas ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sumatra, Sulawesi, dan pulau-pulau lainnya pada akhir abad ke-19. Selain sebagai bahan pangan lokal, singkong juga berkembang menjadi komoditas komersial.

Baca Juga: 7 Resep Camilan dari Tepung Tapioka yang Gampang Dibuat dan Bikin Nagih!

Di awal abad ke-20, industri pengolahan singkong menjadi tepung tapioka mulai tumbuh di daerah Priangan, Jawa Barat, dan hasilnya diekspor ke pasar internasional seperti Singapura dan Inggris.

Ini menunjukkan bahwa singkong tidak hanya berfungsi sebagai tanaman pangan rakyat, tetapi juga sebagai komoditas ekonomi yang penting dalam sistem pertanian kolonial.

Singkong yang saat itu menjadi sumber makanan semakin berkembang menjadi barang dagang yang memiliki nilai.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Jurnal

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Singkong: Komoditas Sederhana Abad ke-19 sebagai Pilar Ketahanan Pangan

Link berhasil disalin!