Amezaiku, permen gula khas Jepang
INDOZONE.ID - Amezaiku merupakan bentuk seni tradisional Jepang yang melibatkan pembuatan patung permen berwarna-warni.
Kata "Amezaiku" berasal dari kata Jepang "ame" yang memiliki arti "permen" dan "zaiku" yang memiliki arti keahlian atau seni.
Para ahli meyakini Amezaiku berasal dari periode Heian, dari tahun 794 hingga 1185. Pada mulanya, para pengrajin mengimpor bentuk seni ini dari Tiongkok untuk membuat patung gula yang akan digunakan sebagai persembahan keagamaan di kuil-kuil di Kyoto.
Karya-karya awal dari Amezaiku memiliki desain yang sederhana dengan menggunakan pewarna merah dan putih polos, terutama untuk keperluan keagamaan.
Baca Juga: Kelezatan Osechi Ryori, Hidangan Tradisional Jepang yang Bawa Keberuntungan di Tahun Baru
Lalu pada periode Edo yang dimulai pada tahun 1603, Amezaiku tersedia secara luas bagi masyarakat Jepang dan menjadi bagian penting dari budaya jalanan yang berkembang pesat.
Selama periode ini, pengrajin Amezaiku membuat patung dengan memamerkan bentuk rumit dengan warna cerah yang kini dikenal luas oleh masyarakat.
Pada periode Edo, pengrajin Amezaiku menggunakan teknik yang mirip dengan meniup kaca untuk membentuk karya mereka, mengembangkan patung mereka dengan meniupkan udara melalui sedotan kecil.
Pembuatan bentuk rumit dari mizuame dimulai dengan memanakannya hingga 200 derajat farenheit. Hal ini dapat memudahkan dalam pembentukan zat manis tersebut.
Setelah menempelkannya pada tongkat, para pengrajin membentuknya menggunakan pinset, gunting, dan jari-jari mereka yang terampil.
Seniman membutuhkan pelatihan ekstensif karena panasnya material cair dan kecepatan pendinginan awal. Penguasaan Amezaiku secara tradisional diwariskan dari generasi ke generasi dalam model master/magang.
Bentuk Amezaiku dapat menggambarkan berbagai subjek, termasuk hewan, bunga, makhluk mitologi, dan karakter populer dari cerita rakyat atau budaya kontemporer.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Sakuraco