INDOZONE.ID - Buah duku atau dengan nama latin Lansium Parasiticum ini merupakan salah satu buah tropis yang berasal dari Asia Tenggara, dan produksi tertinggi berasal dari Sumatera Selatan (Sumsel).
Di Indonesia buah ini banyak tumbuh di dua musim, yaitu Januari hingga april dan berbuah lagi di akhir tahun.
Meskipun pengalaman makan buah duku cukup menjengkelkan karena bijinya yang kecil dan terasa pahit jika tergigit, buah ini tetap banyak penggemarnya karena rasanya yang manis.
Kira-kira apa saja kandungan yang ada dalam duku dan manfaatnya untuk kesehatan? yuk simak penjelasannya lebih lanjut!
Baca Juga: 6 Olahan Simple Buah Strawberry, dari Minuman sampai Camilan!
Berdasarkan Data Komposisi Pangan Indonesia, dalam 100 gram duku atau sekitar 10 buah duku tanpa kulit mengandung energi (63 kkal), protein (1 gram), lemak (0,2 gram), karbohidrat (16,1 gram), serat (4,3 gram), Kalsium (18 mg), Fosfor (9 mg), Zat Besi (0,9 mg), Natrium (2 gram), Kalium 149 mg), Tembaga (0,09 mg), Zink (0,2 mg), Niasin (1,5 mg), dan Vitamin C (9 mg).
Kandungan vitamin C, zink, flavonoid, dan fenolik yang terdapat pada buah duku merupakan zat-zat antioksidan yang berperan dalam melawan radikal bebas dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Konsumsi duku sebanyak 10 buah sudah memenuhi 10-15 persen dari total kebutuhan serat pada orang dewasa dalam sehari. Serat berperan dalam mempercepat transit makanan di usus dan mengikat air pada feses, sehingga akan melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.
Baca Juga: Buah-buahan yang Sering Dikonsumsi di Negara-negara Maju
Duku sudah banyak digunakan untuk produk perawatan wajah, mulai dari toner, gel, masker, hingga moisturizer. Hal ini karena kandungan vitamin C pada duku dapat mengunci air di permukaan kulit sehingga kelembabannya terjaga.
Kandungan fenolik pada buah duku dapat juga dapat melindungi sinar UV-B dan melindungi sel DNA dari kerusakan yang membuat kulit sehat dan awet muda. Tak hanya itu, biji dan kulit duku memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dibanding daging buahnya.
Keduanya digunakan sebagai antimalaria, antimikroba, mempercepat penyembuhan luka, bahkan mencegah tumor dan kanker. Akan tetapi, masih diperlukan studi lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: International Food Research Journal