INDOZONE.ID - Orang Indonesia pasti enggak asing dengan pedas. Rasa pedas dalam makanan dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan.
Tahukah kamu kalau pedas bukan termasuk jenis rasa seperti manis, asin, asam, pahit dan umami? Berikut penjelasannya!
Ilustrasi cabai dalam suhu ruang (unsplash.com)
Pada dasarnya, rasa pedas berasal dari senyawa yang diterima reseptor lidah. Lidah memiliki berbagai macam reseptor yang memicu sinyal ke otak saat dirangsang oleh senyawa, seperti gula yang memberikan rasa manis atau garam memberikan rasa asin.
Namun, deteksi rasa pedas berbeda karena diinterpretasikan oleh saraf trigeminal. Saraf tersebut merupakan komponen sistem saraf yang bertanggung jawab atas transmisi sensasi sentuhan, nyeri, dan suhu dari wajah ke otak. Jadi, rasa pedas bukanlah rasa melainkan sebuah reaksi fisiologis.
Ilustrasi Cabai. (Foto: Pexels/Ivan Torres)
Terdapat senyawa bernama kapsaisin dalam makanan pedas. Senyawa tersebut bersifat mengiritasi lidah sehingga memicu sinyal ke otak yang ditangkap sebagai ancaman atau racun.
Akibatnya, otak mengambil langkah sementara dengan mengeluarkan efek kebas sebagai mekanisme perlindungan. Singkatnya, reseptor di lidah mendeteksi senyawa kapsaisin bertindak sensasi panas yang menyebabkan rasa sakit.
Konsepnya hampir sama dengan sesuatu yang sangat panas menempel pada lidah sehingga menimbulkan rasa sakit. Meskipun memicu respon yang mirip dengan sebuah ancaman, rasa iritasi tersebut sifatnya tidak berbahaya seperti racun. Senyawa kapsaisin contohnya terdapat dalam tanaman cabai.
Senyawa kapsaisin memberikan sensasi panas dengan cara yang sama seperti menthol menyebabkan sensasi dingin. Bahkan, sensasi panas yang disebabkan kapsaisin bukan hanya bisa mengiritasi lidah saja, melainkan juga kulit. Itulah sebabnya terkadang kamu merasakan sensasi terbakar di kulit saat tidak sengaja memegang biji cabai.
Itulah penjelasan mengenai pedas dan mengapa lidah kita bisa merasakannya. Jadi, dari 1 sampai 10 seberapa kamu suka pedas?
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Popular Science