Turki produsen ceri terbesar di dunia. (Z Creators/Elisa Oktaviana Nurdin)
INDOZONE - Di Indonesia, manisan ceri sangat populer untuk garnish atau hiasan kue dan hidangan penutup. Cukup mudah mendapatkan manisan ceri. Beda dengan ceri segar, yang hanya dijual di supermarket tertentu. Harganya juga lumayan mahal, karena diimpor dari berbagai negara.
Manisan ceri khas Turki. (Z Creators/Elisa Oktaviana Nurdin)
Ceri termasuk buah yang sudah dikonsumsi manusia sejak zaman pra sejarah. Tanaman ini mulai dibudidayakan di masa kekaisaran Romawi. Pada tahun 74 SM, Jenderal Romawi Lucullus membawa ceri dari kota Cerasus (Kerasus). Konon nama ceri berasal dari sini.
Sekarang Kota Cerasus dikenal sebagai Giresun dan jadi bagian dari wilayah Turki. Dari sinilah, ragam buah ceri dibudidayakan dan menyebar ke berbagai negara. Giresun lantas dijuluki “Kota Ceri”. Namun produksi ceri di wilayah ini terus turun, tergantikan hazelnut.
Wilayah utama penghasil ceri di Turki beralih ke Provinsi Izmir, Konya, Manisa, dan Isparta. Berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO) Amerika Serikat, Turki menduduki peringkat pertama sebagai produsen ceri di dunia. Diikuti Amerika Serikat, Iran, Italia, dan Spanyol. Negara yang berada di dua benua ini juga jadi eksportir ceri terbesar.
Ceri dikonsumsi sejak zaman pra sejarah. (Z Creators/Elisa Oktaviana Nurdin)
Ada ribuan jenis buah ceri. Jenis yang umum tumbuh di Turki adalah Napoleon, Ziraat 0900 dan Regina. Masa berbuah ceri di Turki berlangsung akhir Mei sampai awal Agustus. Namun puncak panennya di bulan Juni.
Orang Turki menyebut ceri yang manis dengan sebutan kiraz. Sementara, ceri yang lebih asam disebut visne. Harga ceri per kilogram sekitar Rp15 ribu-Rp25 ribu, tergantung jenis dan ukuran.
Selai, olahan ceri populer di Turki. (Z Creators/Elisa Oktaviana Nurdin)
Selain dijual segar, produk olahan ceri di Turki juga melimpah ruah. Mulai dari jus, teh, selai, marmalade, aneka manisan sampai acar. Ceri juga umum digunakan sebagai garnish dan campuran dessert, serta ragam masakan dan minuman tradisional.
BACA JUGA:
Ceri kaya khasiat sekaligus beracun. (Z Creators/Elisa Oktaviana)
Ceri rendah kalori, tinggi serat, kaya vitamin A dan C, serta mineral esensial seperti tembaga, mangan dan potasium. Beberapa khasiatnya untuk kesehatan, antara lain: meningkatkan produksi hemoglobin, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, menurunkan kadar asam urat, memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu mengurangi peradangan, serta meningkatkan kualitas tidur.
Ceri sering disebut “buah batu”, karena berbiji keras. Biji di tengahnya mengandung bahan kimia yang disebut amygdalin, yang terurai menjadi hidrogen sianida saat tertelan. Jadi, hati-hati saat mengonsumsi ceri. jangan sampai menelan bijinya, apalagi dalam jumlah banyak.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: