INDOZONE.ID - Lapis legit mulai masuk ke Indonesia sejak kolonial Belanda dengan nama "spekkoek".
Kue ini menjadi bentuk akulturasi antara kebudayaan Belanda dengan kebudayaan lokal, sebab mendapat pengaruh dari penggunaan rempah-rempah yang dicocokkan dengan lidah masyarakat Indonesia oleh masyarakat lokal.
Rempah yang digunakan antara lain kapulaga, cengkih, bunga pala, kayu manis, dan adas manis. Sebenarnya, apa yang membuat kue lapis legit ini istimewa?
Pada proses pembuatannya, kue lapis legit membutuhkan sekitar tiga puluh hingga empat puluh telur dalam sekali adonan.
Lapis legit kemudian mulai dikenal dengan namanya karena terkenal akan rasanya yang legit dan berlapis banyak, dengan jumlah lapisan berkisar delapan belas sampai dengan dua puluh tiga lapis.
Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Lapis Legit Mudah, Hanya 4 Bahan!
Bagi masyarakat Tionghoa, lapis legit memiliki filosofi kehidupan yang kuat.
Kue ini biasanya disajikan kala perayaan Imlek, dengan meyakini bahwa semakin banyak lapisan pada kue lapis legit, semakin berlipat pula berkat yang akan diperoleh di masa depan.
Kue lapis legit juga dihidangkan kala perayaan Natal atau Idul Fitri, sehingga lapis legit juga terkenal sebagai kue nasional.
Melalui lapisan-lapisannya, kue lapis legit melambangkan harapan akan datangnya rejeki yang susul-menyusul bak lapisan yang ada tersebut.
Tak kalah, pun rasa legit dari kue ini melambangkan harapan akan kehidupan yang manis di masa depan yang akan datang.
Pada awalnya, bangsa Belanda tidak memberi nama kue ini dengan nama "lapis legit", melainkan "spekkoek" yang artinya "kue lemak seribu lapis", karena lapisan-lapisannya yang mirip lemak babi.
Kata dasarnya adalah "spek" yang berarti "minyak babi yang terlihat berlapis-lapis", dan "koek" adalah "bolu".
Namun, tetap saja kata spek ini hanya merujuk pada bentuknya yang seperti lemak babi, tetapi tidak benar-benar mengandung minyak babi.
Baca Juga: Cara Membuat Kue Lapis Legit Durian Lembut dan Anti Gagal
Menurut masyarakat Tionghoa, lapis legit merupakan warisan kala penjajahan masa Belanda.
Kue lapis legit membawa simbol dan makna tersendiri, menjadi bentuk kemakmuran bagi masyarakat Tionghoa.
Makanan ini juga menggambarkan perjuangan seseorang hingga akhirnya mendapatkan hasil yang sesuai dengan usahanya, tergambar melalui pembuatan lapis legit yang membutuhkan proses panjang dan memakan waktu yang lama, sampai akhirnya tercipta kue lapis legit dengan cita rasa yang unik.
Dari sini, kue lapis legit terlihat memuat banyak sekali makna dan dan telah mengajarkan kita nilai toleransi dan kesabaran.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan