INDOZONE.ID - Telur merupakan salah satu bahan yang sering digunakan untuk memasak, terutama untuk sarapan.
Hal ini karena untuk mengolah telur, tidak dibutuhkan terlalu banyak waktu. Sebut saja sarapan dengan telur mata sapi, telur dadar, telur rebus, atau scramble egg yang mudah dan cepat dibuat.
Dilansir health.com, telur di pagi hari bisa memberikan lebih dari sekadar energi hingga makan siang. Sebuah studi baru menemukan konsumsi telur utuh berhubungan dengan kepadatan mineral tulang yang lebih besar.
Baca Juga: Resep Nasi Liwet Sederhana dengan Menggunakan Rice Cooker: Gurih dan Lezat!
Penelitian baru menjadikan telur sebagai pilihan makanan untuk mengurangi risiko osteoporosis (tulang lemah).
“Ini bukan penelitian pertama yang menghubungkan konsumsi telur dengan kesehatan tulang,” ujar penulis studi Weihong Chen, MD, kepala Departemen Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Universitas Sains dan Teknologi Huazhong.
Chen dan rekan-rekannya merancang sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 19.000 orang yang telah berpartisipasi dalam Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional.
Baca Juga: Walk Mortis Jadi Tujuan Wisata Bahari Terbaru di Kota Kupang NTT
Para peneliti memiliki akses terhadap kepadatan mineral tulang (BMD) para peserta, serta hasil survei mereka mengenai konsumsi telur.
Analisis tim mengungkapkan peserta yang mengonsumsi setidaknya 3,53 ons telur utuh setiap hari atau sekitar dua butir telur berukuran besar, mengalami peningkatan kadar BMD secara signifikan pada tulang paha dan tulang belakang mereka.
Orang lanjut usia memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis karena seiring bertambahnya usia kehilangan lebih banyak tulang daripada pertumbuhannya.
Baca Juga: 7 Menu Olahan Telur Untuk Sarapan yang Mudah dan Cepat Dibuat
Secara khusus, wanita lanjut usia lebih mungkin terkena penyakit ini karena kadar estrogen yang membantu membangun dan menjaga kesehatan tulang turun setelah menopause.
Namun usia dan jenis kelamin bukanlah satu-satunya faktor yang berperan dalam risiko osteoporosis seseorang.
Gizi yang tidak mencukupi, rendahnya aktivitas fisik, merokok, minum alkohol dalam jumlah berlebihan, dan penggunaan obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid dalam jangka panjang dapat membuat seseorang berisiko mengalami tulang lemah dan rapuh.
Menurut studi Food and Function, telur tampaknya mengaktifkan sekelompok enzim tubuh yang disebut alkaline fosfatase, yang dapat memperkuat tulang.
“Alkaline Phosphatase (ALP) adalah sekelompok enzim yang terutama terdapat di hati, tulang, ginjal, dan lain-lain, yang merupakan biomarker metabolisme tulang dan bukan merupakan bagian dari sel telur. Konsumsi telur utuh dapat mempengaruhi produksi ALP, yang secara signifikan mempengaruhi kepadatan mineral tulang pada tulang paha dan tulang belakang lumbal,” jelas Chen.
“Telur adalah sumber protein yang sangat baik, dan penelitian sebelumnya telah menunjukkan peran penting protein dalam metabolisme kalsium dan fosfor, transportasi vitamin, dan keseimbangan remodeling tulang,” tambah Chen.
Baca Juga: Menggali Lebih Dalam Tentang Langsat, Buah Tropis yang Penuh Manfaat
Selain efek enzimatiknya, telur juga kaya akan beberapa nutrisi yang mendukung kesehatan tulang.
“Telur mengandung vitamin D, yang membantu tubuh menyerap kalsium, mineral yang penting untuk kekuatan tulang. Selain itu, telur mengandung protein, seng, dan mineral lain yang berkontribusi terhadap kesehatan tulang secara keseluruhan,” ujar Kathryn Piper, RDN, ahli gizi dan pendiri The Age-Defying Dietitian.
“Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi telur dalam jumlah sedang (sekitar satu hingga dua telur utuh setiap hari) tidak berdampak signifikan terhadap kadar kolesterol pada orang sehat. Namun, orang dengan kolesterol tinggi harus mendiskusikan asupan telurnya dengan dokter," kata Piper.
Writer: Ananda F.L
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Health.com