INDOZONE.ID - Pangsit adalah makanan tradisional dari Cina yang sudah digemari sejak ribuan tahun lalu. Saking istimewanya, ada pepatah Cina mengatakan, “Tak ada yang lebih lezat daripada pangsit”.
Di Cina utara, pangsit biasa dimakan pada perayaan musim semi karena dianggap membawa makna yang bagus. Tak hanya untuk musim semi, di berbagai daerah tradisi makan pangsit juga dilakukan untuk merayakan pergantian tahun.
Alasan pangsit menjadi makanan wajib pada perayaan musim semi karena menyimbolkan dua makna baik. Pertama, pangsit yang berbentuk koin emas melambangkan pengantar kekayaan dan kemakmuran. Kedua, isian dalam pangsit melambangkan harapan keluarga.
Legenda Pangsit
Ada suatu legenda tentang pangsit yang diawali ketika dewi Nuwa menciptakan manusia dengan tanah liat kuning, telinga manusia yang mudah jatuh pada musim dingin dijahit oleh Nuwa dengan benang tipis dan mengaitkan ujung lainnya ke mulut manusia.
Baca Juga: Sejarah 3 Jajanan Kaki Lima di Jawa Barat yang Cocok Jadi Snack Berbuka Puasa!
Hal itu disebut sebagai asal mula rakyat jelata makan pangsit di setiap titik balik musim dingin untuk mengenang Nuwa, karena di saat itu adalah hari terdingin sepanjang tahun. Lambat laun, makan pangsit menjadi kebiasaan bukan hanya pada hari terdingin di musim dingin, tapi juga pada tahun baru Imlek.
Sejarah Pangsit
Sejarah pangsit dimulai dari 1600 tahun lalu yang tercatat pada kitab kuno Guang Ya ditulis oleh Zang Yi pada masa Periode Tiga Kerajaan. Di kitab tersebut tercatat adanya wonton berbentuk bulan sabit yang mirip seperti pangsit.
Bahkan pada masa dinasti Utara dan Selatan, pangsit wonton menjadi makanan yang populer dan dimakan bersama sup. Inilah asal mula sup wonton yang juga populer di masa kini.
Di masing-masing dinasti, pangsit memiliki namanya sendiri, seperti jiao’er pada dinasti Song, bian shi pada masa Dinasti Yuan, shui dianxin dan zhu bobo pada masa Dinasti Qing.
Saking populernya, tercatat kalimat “Ketika pergi berkunjung pada Tahun Baru… buatlah bian shi”, pada buku Wan Shu Za Ji yang terbit selama pemerintahan Kaisar Wanli pada Dinasti Ming.
Tercatatnya makanan pangsit dalam buku-buku kuno menunjukkan bahwa pangsit sangat menarik dari masa ke masa. Hingga kini, pangsit masih disajikan dan tetap memiliki banyak penggemar dari berbagai kalangan.
Baca Juga: Gudeg Mbok Lindu Legenda Kuliner Yogyakarta, Ternyata Ini Rahasia Kenikmatannya
Pangsit pada Tahun Baru Imlek
Orang Cina punya kebiasaan begadang pada perayaan tahun baru. Pada perayaan tersebut, pangsit dibuat sebelum tengah malam tahun baru dan dimakan segera setelah lewat tahun baru.
Tradisi tersebut, dimulai sejak masa dinasti Utara dan Selatan. Biasanya orang akan makan bersama dan dilarang untuk bersih-bersih sampai pagi hari tiba meskipun perayaan sangat membuat tempat atau rumah berantakan.
Konon, hal itu untuk mencegah hilangnya rezeki yang bisa muncul saat melakukan perayaan dengan makan bersama. Selain itu, dengan bersuka ria pada perayaan diharapkan orang akan bernasib baik.
Bahkan, saking istimewanya pangsit, orang biasa mengucapkan kata-kata bagus ketika sedang membuatnya. Frase favorit yang diucapkan saat membuat pangsit yakni ‘damai dari tahun ke tahun’ (sui sui ping an).
Ketika memotong isian, frase yang sering diucapkan seperti ‘keping emas dikantongi’ (yuan bao ru ku e) atau ‘berkat dibagikan’ (fu qi fen xiang le).
Itulah keistimewaan pangsit pada budaya Cina, tak hanya rasanya yang lezat dan makna-makna indah yang tersirat, makanan kuno ini juga punya bisa disajikan dengan beragam sajian, bentuk, serta isian.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators