Slondok ada yang berbentuk gelang, ada juga memanjang. Selain bentuk berbeda, rasa serta proses pengolahannya pun berbeda.
Slondok bentuk gelang memiliki rasa gurih dan proses yang sederhana. Untuk slondok bentuk memanjang, memiliki rasa pedas manis serta proses lebih panjang karena ketela perlu diparut, dipres, dan didiamkan selama dua hari terlebih dahulu.
Baca Juga: Getuk Ayu Khas Magelang yang Legendaris, Sudah Eksis dari Tahun 1986 sampai Sekarang
Apabila ingin membeli slondok langsung dari produsennya, kamu bisa mengunjungi Desa Sumurarum, Kecamatan Grabag.
Sop senerek merupakan sop kacang merah yang merupakan versi Jawa dari snert soup (sop kacang polong) asal Belanda. Sop ini berisi sayur bayam, wortel, kacang merah, seledri, serta daging/jeroan sapi.
Seiring berjalannya waktu, berkembang berbagai macam sop senerek dengan penambahan sayur-sayur lain, seperti kol. Daerah di Magelang yang terkenal dengan sop senerek adalah Ngesengan yang berada di sebelah alun-alun kota.
Nasi Lesah (foto: magelang ekspres)
Lesah merupakan makanan khas Magelang yang serupa dengan soto. Kuahnya berwarna kuning keruh yang berasal dari campuran santan dan kunyit.
Baca Juga: Mudik ke Magelang? Makan di Angkringan Ini Vibes-nya khas Kampung
Seperti masakan lain yang berbahan santan, lesah terasa gurih di lidah. Utamanya, lesah hanya berupa kuah dengan tambahan bihun, tauge, bawang goreng, suwiran ayam serta seledri.
Pada versi lengkapnya, lesah disajikan bersama dengan sambal bagi penyuka pedas serta bacem, ceker, jeroan, atau telur. Lesah dapat kamu jumpai pada sore hingga dini hari di sekitar kota Magelang.
Meski demikian, ada juga warung yang menjual lesah sejak pagi hari yang tentunya tidak mengurangi cita rasanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan, Jateng Prov