Kategori Berita
Media Network
Jumat, 07 APRIL 2023 • 14:17 WIB

Mengintip Sentra Wajit Cililin, Oleh-oleh Khas Bandung Manisnya Nagih

Wajit Cililin. (Z Creators/Jimmy Martino)

Jika menyebut nama Cililin, dibenak kamu akan langsung terlintas pada satu panganan khasnya, yakni wajit. Wajit Cililin memang sudah sejak lama dikenal dan banyak diminati masyarakat sebagai oleh-oleh khas Bandung.

Salah satu sentra Wajit Cililin berada di Kampung Sumurbandung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Sentra wajit yang sudah berdiri sejak tahun 1973 ini terus beroperasi secara turun-temurun, kini sudah diteruskan oleh generasi ketiga.

Kisah penjual wajit

Pembuat wajit Cililin. (Z Creators/Jimmy Martino)

"Produksi wajit itu dari orangtua dari tahun 1973, langsung diturunkan turun-temurun kepada anak-anaknya, sudah 3 generasi. Awal mula saya mengikuti jejak orangtua sampai saya terjun ke dunia umkm bikin wajit itu dari 2012 sampai sekarang," ujar Pengelola Wajit Cililin Generasi 3 Buldan kepada Z Creators. 

Baca Juga: Mencicipi Sweet Cantina, Es Krim Langganan Ridwan Kamil yang Sering Diburu Wisatawan

Wajit tersebut terbuat dari olahan beras ketan, gula merah aren, gula pasir, kelapa dan vanili. Kemudian dibungkus dengan kulit jagung. 

Namun, seiring berjalannya waktu, perajin jajanan ini pun kemudian mengembangkan cita rasa lain sejak 2 tahun lalu. Yakni wajit ketan hitam atau yang biasa disebut angling.

Jumlah produksi

Wajit Cililin. (Z Creators/Jimmy Martino)

Dalam sehari, sentra wajit ini biasa memproduksi 10 adonan. Setiap satu adonan, bisa menghasilkan 60 kilogram.

Sedangkan untuk harga 1 kilogram wajit, dibanderol dengan harga Rp20 ribu. Harga tersebut cenderung stagnan selama 2 tahun terakhir ini. 

Pedagang ngeluh

Pembuat wajit Cililin. (Z Creators/Jimmy Martino)

Padahal, ongkos produksi terus bertambah, karena ketersediaan bahan baku seperti kulit jagung dan kelapa sulit didapat.

Baca Juga: Lawasnya Gerobak Batagor H. Ihsan Bandung, Cuannya Tak Lekang Oleh Waktu

"Dari tahun ke tahun alhamdulillaah kalau peningkatan mah iya ada peningkatan, tapi yang namanya jualan ada juga merosotnya, ada juga meningkatnya. pasang surut, jadi tidak tetap," ujarnya. 

Penyebab pasang surutnya itu kalau sudah musim buah-buahan. Juga adanya hari besar atau pas libur sekolah. 

"Terus kalau pas lagi naik-naiknya kalau pas musim liburan sekolah, hari raya," ungkapnya. 

Saat ini, Buldan juga mengaku kesulitan untuk mencari bahan baku kelapa. Di dekat tempat produksi wajit, harganya cukup mahal, apalagi kalau musim hujan. 

"Kalau sekarang untuk kesulitan dari bahan bakunya kelapa, sekarang kelapa udah mulai sulit, apalagi kalau musim hujan suka mahal kelapa, dari lokalnya itu cuman arang aja, yang kebanyakan dari luar, seperti kelapa dari Ciamis, gula dari Cirebon, beras ketan dari Cirebon," keluhnya.

Artikel Menarik Lainnya: 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Mengintip Sentra Wajit Cililin, Oleh-oleh Khas Bandung Manisnya Nagih

Link berhasil disalin!