Kedai Sulawesi di Denpasar, Bali. (Z Creators/Siti Munaroh)
Banyaknya pendatang yang bekerja di Bali memunculkan berbagai kuliner dari penjuru daerah. Jika biasanya banyak ditemukan masakan khas Jawa, kini di Bali juga sudah tersedia masakandari Pulau Sulawesi.
Adalah Kedai Sulawesi yang berlokasi di Jalan Pura Demak Nomor 1B, Denpasar. Andi Sitty Bulqish sebagai pencetus sekaligus pemilik Kedai Sulawesi ini menjelaskan mengapa ia tertarik untuk memulai usaha kuliner ini di Bali.
Setelah bertahun-tahun tinggal di Bali, Andi mengatakan belum menemukan rumah makan khas Sulawesi.
“Memang untuk makanan Coto khas Makassa atau makanan Makassar pada umumnya mudah ditemui namun seperti Kapurung dan Sup Ubi itu cenderung makanan yang memang susah ditemui di perantauan,” ujarnya.
Kuliner baik makanan dan minuman khas Sulawesi yang ia tawarkan di Kedai Sulawesi. Mulai dari aneka minuman yang best seller dan mulai dari harga Rp7 ribu seperti es sirup markisa, es sirup pisang Ambon, es pallu butung, dan wedang sarabba.
Sedangkan untuk menu camilan harganya mulai Rp3 ribu seperti jalangkote, pastel khas Makassar, panada ikan, otak-otak khas Makassar, dan lalampa atau gogoso.
Untuk makanan utamanya yakni Kapurung, yaitu olahan dari sagu yang dicampur dengan ikan pallu mara cakalang, udang dan aneka sayuran kecombrang, jantung pisang, jagung manis, bayam, kangkung, kacang panjang.
Untuk Kapurung ini dibanderol dengan harga Rp25 ribu. Selain Kapurung juga ada menu otentik lainnya khas Sulawesi yakni soup ubi. Yang terdiri dari daging berkuah yang unik dan disajikan dengan singkong goreng.
Harga soup ubi ini sama dengan harga Kapurung yakni Rp25 ribu perporsinya. Terakhir ada soup benebon yakni soup kacang merah yang dimix dengan daging sapi khas Manado.
Untuk harga soup brenebon ini mulai dari Rp25 ribu per porsinya. Demi mempertahankan cita rasa masakan khas Sulawesinya, Andi sengaja mendatangkan beberapa bahan-bahan masakannya langsung dari Sulawesi.
“Jadi sirupnya ini kita kirim dari Makassar. Bukan menggunakan markisa lokal Bali. Untuk harga yang kita jual juga masih terjangkau,” sambungnya.
Ia pun mengakui untuk mendapatkan bahan baku ini cukup sulit karena harus mendatangkan langsung dari Sulawesi. Namun untuk menu-menu khas Sulawesi di sini ia mengatakan sebanyak 80 persen bahan masakannya berasal dari Sulawesi.
Untuk penikmat Kedai Sulawesi ini, Andi mengatakan 60% di antaranya merupakan perantau dari Sulawesi yang memang sudah sangat rindu dengan masakan khas Sulawesi.
Sementara 20% merupakan masyarakat yang pernah tinggal di Sulawesi dan sisanya 20% merupakan masyarakat lokal yang penasaran dengan rasa masakan khas Sulawesi.
“Ini dapat menjadi salah satu opsi untuk perantau mencoba dan melepas rindu makanan khas Sulawesi. Kita sedikan 58 menu mewakili 6 Provinsi jadi bukan cuma makanan khas Makassar. Dan kami yang terlengkap di Bali,” jelasnya.
Menu-menu di Kedai Sulawesi ini sudah tersedia di aplikasi ojek online. Dan buka setiap hari mulai pukul 08.00-22.00 WITA. Kedai Sulawesi ini berdiri sejak 2019 lalu.
Sementara itu, salah satu pengunjung Kedai Sulawesi ketika ditemui, Rina yang berasal dari Maros, Sulawesi Selatan mengatakan sudah sangat rindu dengan masakan khas Sulawesi maka dari itu ia pun melimpir ke Kedai Sulawesi ini.
“Karena kangen banget sama masakan Sulawesi. Teristimewa ya ini (sambil menunjukan Kapurung) si Kapurungnya ini. Makanan khas kampung saya. Untuk harga worth it lah, dan rasanya lumayan,” ujar, Rina.
Artikel menarik lainnya:
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: