Umbul Kemanten Klaten (Edelweis Ratushima/Z Creators)
INDOZONE.ID - Menikmati bubur di warung atau rumah makan tentu sudah biasa. Tapi, bagaimana rasanya jika menikmati bubur di tengah sungai dengan aliran air yang jernih dan sejuk? Memang ada? Tentu saja ada, dan inilah keseruannya!
Wisata Alami dengan Sentuhan Tradisional
Memasuki tempat wisata air Umbul Kemanten di Desa Sidowayah, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah, pengunjung langsung disambut suasana asri. Bangunan didominasi ornamen kayu klasik, kolam alami, dan pepohonan besar yang membuat area ini terasa sangat rindang.
Menurut Koordinator Lapangan Umbul Kemanten, Alwan Nugroho, konsep wisata ini memang sengaja dibuat alami dan njawani. Bangunannya pun masih memakai kayu untuk lantai, tiang, hingga atap.
“Konsepnya alami, njawani. Banyak bangunan klasik yang menjadi ciri khas dan pembeda dengan umbul lain,” jelas Alwan.
Bubur Tradisional di Atas Sungai
Salah satu daya tarik utama adalah sajian kuliner khas: Jenang Senenjong. Jenang ini merupakan perpaduan berbagai jenis bubur dalam satu mangkuk, seperti jenang sumsum, jenang grendul, candil (mutiara), dan ketan ireng, disiram dengan kuah gula jawa dan santan.
Warga Klaten menyebut bubur dengan istilah jenang, sehingga Jenang Senenjong bisa diartikan sebagai “bubur campur”.
Sensasi menyantap jenang ini sangat berbeda karena pengunjung menikmatinya sambil duduk di atas batu besar, dengan kaki terendam air jernih yang mengalir di bawahnya.
Baca juga: 8 Tempat Wisata di Klaten Terbaru 2025 Cocok Untuk Liburan
Pengalaman Nostalgia dan Edukasi Kuliner
Pengunjung seperti Yuliana Kusumadewi dari Solo menyebut pengalaman ini bukan hanya tentang makanan, tapi juga nostalgia.
“Ini mengobati rasa rindu. Waktu kecil sering makan jenang seperti ini, tapi sekarang sudah jarang ada,” katanya.
Menu Tradisional dan Ramai Pengunjung
Menikmati Jenang Senenjong (Edelweis Ratushima/Z Creators)
Selain Jenang Senenjong, ada menu lainnya seperti es krim ketan ireng, plencing, tempe gembus bacem, dan es dawet. Harga semua menu dibanderol Rp10.000 saja. Warung jenang ini buka khusus setiap Sabtu dan Minggu, mulai pukul 09.00 sampai habis. Dalam sehari, bisa terjual hingga 60 porsi jenang dan 75 porsi es krim.
Liburan Sekolah, Pengunjung Membludak
Alwan menambahkan, jumlah pengunjung meningkat drastis saat musim liburan. Dari biasanya 1.000 pengunjung, bisa tembus hingga 3.000 orang per hari.
Umbul Kemanten sendiri buka sejak pukul 05.00 hingga 19.00 WIB, dengan tiket masuk Rp10.000. Pengunjung datang dari berbagai kota seperti Solo, Yogyakarta, Semarang, hingga Bandung dan Jakarta.
Amey Suciningsih, pengunjung asal Bandung, mengatakan,“Nggak nyangka di Klaten ada tempat seindah ini. Airnya jernih, kulinernya enak dan murah!”
Baca juga: 5 Kuliner Legendaris yang Bisa Kamu Coba di Klaten, Apa Saja Ya?
Umbul Kemanten: Lebih dari Sekadar Tempat Wisata
Selain kolam alami, Umbul Kemanten juga menyediakan kolam keramik, memberi pilihan bagi pengunjung. Suasananya cocok untuk refreshing, dengan atmosfer yang teduh dan luas.
Pengunjung seperti Gina dan Nadila menegaskan bahwa Umbul Kemanten memiliki nuansa yang lebih alami dibanding umbul lainnya di Klaten.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan