Kamis, 22 AGUSTUS 2024 • 17:24 WIB

10 Jenis Penipuan Perjalanan yang Wisatawan Harus Waspadai: Baca, biar Gak Jadi Korban!

Author

Ilustrasi pelancong wanita. (Unsplash/@guilhermestecanella)

INDOZONE.ID - Penipuan perjalanan merupakan ancaman yang makin meningkat di era digital saat ini. 

Dalam beberapa tahun terakhir, penipuan perjalanan telah mengalami peningkatan seiring dengan kemajuan teknologi. 

Ilustrasi pelancong sedang traveling. (Unsplash/Victor He)

Hal ini disampaikan oleh Julian Moro, Wakil Presiden Senior dan Direktur Keamanan Regional di International SOS, melansir dari Huffpost, Kamis (22/08/2024)

Menurutnya, para wisatawan rentan menjadi target penipuan mulai dari proses pemesanan hingga akhir perjalanan.

Baca Juga: Kampung Sabin: Surga Baru bagi Wisatawan di Cirebon, Ada Apa Saja?

Dengan meningkatnya risiko penipuan perjalanan, para wisatawan perlu meningkatkan kewaspadaan dan menggunakan sumber resmi serta layanan terpercaya.

Berikut adalah beberapa penipuan perjalanan yang paling umum dan perlu diwaspadai:

  1. Web Dokumen Perjalanan Palsu

Setelah pandemi, terjadi lonjakan pelancong yang ingin bepergian ke luar negeri. Akan tetapi, banyak orang terjebak dengan web dokumen perjalanan palsu yang ingin menipu untuk uang dan informasi pribadi.

  1. Taksi Overcharge

Penipuan taksi yang sudah berlangsung lama, adalah taksi overcharge. Jadi, pengemudi menetapkan tarif tetap yang jauh di atas normal. 

Baca Juga: 5 Misteri Hilangnya Wisatawan: Jasad Ditemukan Dalam Tangki Air hingga Dugaan Dibunuh Suku di Papua Nugini

  1. Wi-Fi dan Hotspot yang Tidak Aman

Penggunaan teknologi saat bepergian, meningkatkan risiko penipuan melalui jaringan Wi-Fi palsu di tempat-tempat umum, seperti bandara atau hotel. Wisatawan disarankan untuk menggunakan jaringan yang aman dan terpercaya.

  1. Penipuan Penyewaan Mobil

Penawaran palsu melalui nomor layanan pelanggan palsu online dapat menjerat wisatawan. Selain itu, klaim palsu atas kerusakan mobil juga perlu diwaspadai.

  1. Panggilan Darurat

Penipuan melalui panggilan darurat yang menargetkan keluarga wisatawan, juga perlu diwaspadai dengan membuat kata sandi khusus. Alhasil, kamu bisa membedakan antara keadaan darurat sebenarnya dan penipuan.

  1. Tempat Wisata yang 'Tutup'

Penipuan dengan mengatakan tempat wisata tutup, tetapi menawarkan tempat lain yang lebih baik, juga perlu diwaspadai. Kamu harus memverifikasi kebenarannya.

Baca Juga: Asyik, Wayang Jogja Night Carnival #9 Siap Manjakan Masyarakat dan Wisatawan Oktober Mendatang!

  1. Layanan Pelanggan Palsu

Penjahat dunia maya menggunakan AI untuk meniru layanan pelanggan sungguhan. Supaya tidak jadi korban, wisatawan perlu waspada terhadap transaksi penipuan.

  1. Orang Asing di Jalan

Wisatawan perlu waspada terhadap kejahatan kecil, seperti pencopetan dan penipuan polisi gadungan di jalan.

  1. Penipuan ATM

Penggunaan ATM atau alat pembaca kartu di tempat umum, juga meningkatkan risiko penipuan.

  1. Situs Web Pemesanan Palsu

Penipuan melalui web pemesanan palsu dan email phishing, perlu diwaspadai dengan menggunakan platform pemesanan yang terkenal hingga bereputasi baik.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Huffpost