Rabu, 21 SEPTEMBER 2022 • 10:17 WIB

Harga Tiket yang Mahal Jadi Penghambat Bali Masih Sepi Wisatawan Mancanegara

Author

Wisatawan mengunjungi destinasi wisata Angel's Billabong di Nusa Penida, Klungkung, Bali, Sabtu (17/9/2022). (ANTARA/Fikri Yusuf)

Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan, salah satu penghambat kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali adalah karena mahalnya harga tiket.

Menurutnya, mahalnya harga tiket menjadi penghambat pemulihan Pariwisata Bali. Karena itu, ia berharap adanya penurunan harga tiket.

"Salah satu yang menghambat kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali adalah harga tiket yang mahal, Gubernur sebagai kepala daerah menyampaikan usulan ke Menteri Perhubungan agar harga tiket turun dan semoga ini bisa terealisasi," kata Bagus Agung, dikutip dari Antara, Selasa (21/9/2022).

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Turun 15 Persen, Menparekraf: Maskapai Penerbangan Mulai Tambah Armada

Dari pantauannya, salah satu imbas dari harga tiket mahal adalah berkurangnya wisatawan mancanegara dari Australia yang justru beralih ke Thailand.

Tiket pesawat dari Australia menuju Phuket, Thailand lebih murah daripada Sydney ke Bali.

"Kurang lebih harga tiket lebih setengahnya naik, karena tiket Sydney ke Bali 1.500 AUD sekarang dari Sydney ke Phuket bisa setengahnya, 700-800 AUD. Jadi kalau harganya sekarang Rp7 juta ke Bali itu masih mahal, normalnya Rp3-4 juta sebelum naik," ujarnya.

Sebelumnya Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan bahwa telah mengusulkan kepada Menhub agar menambah jumlah penerbangan menuju Bali.

Baca juga: Harga Tiket Melambung Tinggi, Presiden Jokowi 'Colek' Menhub: Segera Selesaikan

Sehingga dengan penambahan penerbangan tersebut bisa dapat menurunkan harga tiket dan wisatawan bertambah.

Pemerintah Provinsi Bali diketahui menargetkan kunjungan wisatawan mencapai 2 juta hingga akhir tahun. Sementara pusat menargetkan 3 juta kunjungan.

"Kita optimis 2 juta wisatawan bisa masuk sebelum China masuk, kalau China masuk 3 juta bisa tercapai. Kalau tahun ini kan tinggal beberapa bulan saja, karena rata-rata 10 ribu satu hari dikalikan 300 penerbangan kurang lebih seperti itu," kata Bagus.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: