Serunya Nongkrong di Warung Kopi Phoenampungan: Ruang Para Aktivis Nasional Bertemu dan Tukar Gagasan
Tempat itu didirikan oleh enam anak muda perantauan dari Sulawesi Selatan – Muhammad Risman Pasigai (MRP), Abdul Razak Said, Ziaul Haq Coi, Rizky Maulana, Saudi Arabia Tahir, dan Thamrin Barubu – tempat ini menjadi simbol pergerakan baru kaum muda.
MRP menceritakan awal mula pembentukan warkop ini. Dia dan kawan-kawan aktivis kehilangan warkop tempat berkumpul.
“Warung kopi itu tutup, kemudian ada sekitar tiga tahun Kawan-kawan kita khususnya dari Makassar, dari Sumatera, dari beberapa daerah, dan teman-teman aktivis tidak ada tempat kumpul. Kemudian berpencar-pencar macam-macam ada tempat kumpulnya,” ucap MRP dalam keterangannya.
Baca Juga: Nongkrong di Warung Kopi Gunung, Serasa Ngopi di Tengah Hutan, Homey Banget!
Akhirnya, dia bersama dengan lima orang temannya membuat ruang untuk aktivis berkumpul. Ruang itulah yang kini bernama Warkop Poenampungan.
“Akhirnya saya bersama beberapa teman-teman berinisiatif, Bagaimana kalau kita buat warung kopi Sebagai pusat, sebagai titik kumpul Teman-teman yang selama ini Bersama dengan kita,” ucapnya.
Nama Poenampungan dipilih bukan tanpa alasan. MRP menceritakan harapan agar tempat ini menampung segala macam kalangan dan beragam pemikiran.
“Saya bicara sama teman-teman, gimana kalau Nama wartup kita Warkop Penampungan. Jadi menampung semua gagasan, semua ide. Semua teman-teman Dari mana saja, kita tampung disini kita akselerasi di sini,” katanya.
MRP menjelaskan bahwa Warkop Phoenampungan tidak hanya sekedar usaha ekonomi.
Baca Juga: Bhabinkamtibmas ini Sulap Motornya Jadi Warung Kopi Keliling 'Ngopi & Curhat Pak Ndan'
“Kami ingin menciptakan ruang di mana kaum muda dapat berkumpul, berdiskusi, dan saling menginspirasi. Ini bukan hanya tempat ngopi, tetapi juga rumah kedua bagi mereka yang ingin berkontribusi untuk perubahan,” ujarnya.
Warkop Phoenampungan membawa semangat kebersahajaan dan kebersamaan melalui tagline khasnya, “Mengolah seperlunya, minum kopi secukupnya, bersahabat selamanya.”
Tagline ini mencerminkan filosofi para pendirinya, yang ingin menghadirkan warung kopi sebagai tempat berkumpul yang santai namun penuh arti.
Warung kopi selalu menjadi simbol pergerakan dan pemikiran besar bagi banyak generasi. Di Warkop Phoenampungan, ide-ide revolusioner, perubahan sosial, hingga inovasi bisnis kecil sering kali lahir dari diskusi ringan.
“Kami percaya, ide-ide besar dimulai dari percakapan sederhana di meja kopi. Itulah yang ingin kami fasilitasi di sini,” tambahnya.
Menu andalannya, kopi khas Sulawesi Selatan, menjadi salah satu daya tarik yang membawa cita rasa autentik dari tanah kelahiran para pendirinya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release