INDOZONE.ID - Teh yang terbuat dari bunga mungkin sudah jamak ditemui, lalu bagaimana jika teh dibuat dari kulit buah kopi?
Adalah cascara, teh dari kulit buah atau ceri kopi yang dikeringkan di bawah sinar matahari.
Sama seperti namanya, dalam Bahasa Spanyol, cascara berarti kulit. Karena terbuat dari ceri kopi, cascara juga sering disebut sebagai coffee cherry tea atau teh ceri kopi.
Jika biasanya orang hanya mengkonsumsi biji kopi dan membuang buahnya, pemanfaatan ceri kopi sebagai cascara nampaknya merupakan solusi cerdas untuk mengurangi limbah produksi kopi.
Tidak hanya itu, ceri kopi yang tadinya hanya dibuang sebagai sampah atau dijadikan kompos, kini dengan cascara nilai ceri kopi menjadi lebih tinggi.
Baca Juga: Merasakan Segarnya Teh Kampul, Minuman Khas Solo Beda dengan Lemon Tea
Mengutip Otten Coffee, proses pembuatan cascara dilakukan setelah biji kopi dipisahkan dari ceri. Ceri tersebut kemudian diambil dan dikeringkan di bawah terik matahari. Melalui proses ini, kulit ceri kopi akan terpisah dan ada juga yang terkelupas dan berkerut, serta berwarna kehitaman, sehingga bentuknya menyerupai tekstur kismis.
Cara lain untuk membuat cascara adalah ketika proses washed atau pencucian. Dengan cara ini, ceri kopi harus direndam di dalam air untuk memisahkan mana buah kopi yang sudah matang dan belum matang. Selanjutnya, kulit kopi dan biji kopi dipisahkan dan dijemur masing-masing.
Kemudian, saat tidak ada sinar matahari, cascara bisa dibuat dengan memanfaatkan dehidrator, bejana yang dapat menyerap kadar air, sehingga ceri kopi menjadi kering. Caranya, setelah buah kopi dibersihkan dan dipilah dengan dicuci, ceri kopi akan langsung dimasukkan ke dalam dehidrator agar mongering.
Cita rasa cascara akan berbeda, tergantung jenis tanaman kopinya. Cascara dari Gesha Cherry yang diproduksi oleh salah satu jenama kopi ternama Ninety Plus Coffee misalnya, menghasilkan rasa notes juicy velvet, mouthfeel, dried plum, bahkan dried apple.
Baca Juga: Resep Ongol-ongol, Jajanan Tradisional yang Cocok Jadi Pelengkap Teh di Pagi Hari
Secara umum, cascara memiliki rasa yang hampir sama dengan rasa aman buah kering, dan kurang lebih sama seperti rasa kismis. Beberapa cascara juga cenderung mempunyai rasa tart, tropical dan citrus. Tidak hanya itu, sama halnya dengan kopi, cascara juga memiliki after taste.
Kemudian, menurut Co-Founder Blog Mile Square Coffee Anette Moldvaer yang telah mengirimkan sampel cascara ke sebuah laboratorium di Jerman mengungkapkan, cascara masih mengandung kafein, namun sangat rendah.
Tidak hanya itu, meski dibuat dari ceri kopi, cascara sama sekali tidak memiliki cita rasa kopi sama sekali. Bahkan, karena tidak melalui proses roasting atau sangrai, seperti halnya kopi, cascara tidak memiliki rasa pahit di dalamnya.
Sementara itu, di Indonesia mungkin masih awam dengan cascara, namun di wilayah Yaman dan Ethiopia, para petani kopi telah mengolah ceri kopi menjadi cascara dan bir selama berabad-abad lamanya.
Bahkan, mungkin lebih awal, sebelum minuman kopi ditemukan. Dalam campuran cascara, biasanya petani mencampurkan rempah-rempah seperti jahe, pala dan kayu manis. Mereka menyebut teh ini dengan nama hashara.
Selain kedua negara itu, beberapa negara bagian di Amerika Serikat, khususnya di El Savador dan Bolivia telah mengekspor cascara sejak lama. Mereka menjual kulit kering dari ceri kopi ke berbagai belahan dunia.
Writer: Putri Octavia Saragih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Otten Coffee