INDOZONE.ID - Pemandian air panas di Jepang, onsen mengalami penurunan pasokan air akibat lonjakan pariwisata dalam beberapa waktu terakhir.
Jepang memiliki 27.000 sumber mata air panas alami, namun adanya lonjakan wisatawan telah menyebabkan beberapa kota onsen mengalami penurunan pasokan air, salah satunya adalah Ureshino.
Ureshino yang terletak di pegunungan Prefektur Saga, di pulau barat Kyushu, merupakan rumah bagi beberapa onsen yang paling diminati di Jepang, dioperasikan oleh lebih darti 30 hotel dan ryokan (penginapan tradisional Jepang).
Awalnya destinasi ini hanya populer di kalangan wisata domestik, namun seiring dengan melonjaknya jumlah wisatawan ke Jepang, destinasi ini semakin populer di kancah internasional.
Baca Juga: Tujuh Bus Damri Gratis Disediakan Pemprov Sultra untuk Kelancaran Mudik Lebaran 2025
Pejabat setempat baru-baru ini mengeluarkan peringatan tentang dampak overtourism terhadap pasokan air di kota tersebut.
"Dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19, jumlah wisatawan telah meningkat, yang menyebabkan penggunaan air panas yang lebih besar di ryokan dan fasilitas lainnya," kata Wakil Walikota Ureshino, Hironori Hayase, dalam sebuah konferensi pers baru-baru ini.
Menurut penyiar nasional Jepang, NHK, tingkat air di pasokan Ursehino rata-rata sempat turun ke rekor terendah 39,6 meter yahun lalu, menandai penurunan 20% dibandingkan dengan tingkat 50 meter dari empat tahun lalu.
Walikota Daisuke Murakami menekankan bahwa sumber air tetap berkelanjutan,, namun meminta para pejabat hotel dan rypkan untuk membatasi penggunaan pemandinga pribadi di dalam kamar selama jam-jam larut malam.
Baca Juga: Pesona Pantai Glagah, Wisata Pantai di Kulon Progo yang Wajib Dikunjungi
Onsen pribadi sangat diminati oleh wisatawan insternasional karena onsem komunal mengaruskan pengunjung berendam tanpa busana, suatu kebiasaan yang terasa asing bagi banyak wisatawan internasiona;.
Biaya masuk onsen komunal bisa serendah $3, namun banyak wisatawan yang lebih memilih membayar harga premium, hingga ratisan dolar, untuk pengalaman onsen privat di kamar hotel mereka tersebndiri sehingga permintaan ini membutuhkan lebih banyak air yang dipompa ke kamar pribadi.
"Kami menyadari bahwa Kota Ureshino bergantung pada pariwisata, jadi kami harus melakukan segala upaya untuk melindunginya. Dalam melakukan hal tersebut, kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang diperlukan," ujar Murakami.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Japan Today