Hati-hati! Hindari Minuman Ini saat Bepergian Agar Perjalanan Tetap Nyaman

Ilustrasi minuman yang harus dihindari saat bepergian.

INDOZONE.ID - Melakukan perjalanan jauh adalah hal yang biasa bagi sebagian orang. Biasanya, seseorang bepergian karena ingin menyegarkan pikiran dari jenuhnya kehidupan, tuntutan pekerjaan, pulang kampung, atau merantau demi memperbaiki kehidupan.

Transportasi yang digunakan juga beragam. Mulai dari kendaraan pribadi, kendaraan kantor, atau kendaraan umum.

Terlepas dari hal itu, selama bepergian tidak dapat dipisahkan dari aktivitas menghidrasi tubuh, terutama apabila menempuh perjalanan jauh.

Kopi dan teh adalah minuman yang sebaiknya kamu hindari, baik sebelum melakukan perjalanan serta saat diperjalanan. Alasannya adalah karena meminum kopi dan teh dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.

Coba bayangkan ketika kamu sedang naik motor atau mobil, lalu ingin buang air kecil. Tentunya akan melegakan jika menjumpai kamar mandi umum. Tapi sebaliknya, akan menyebalkan jika tidak menjumpainya.

Lebih parah lagi pada bus umum yang tidak menyediakan kamar mandi, sehingga mengharuskanmu untuk menahannya sampai lokasi tujuan.

Menahan buang air kecil dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Wah, sangat tidak menyehatkan bukan? Selain meningkatkan volume urin, ada juga minuman yang menyebabkan perut kembung sehingga perut terasa tidak nyaman.

Baca Juga: Nikmati Perjalanan dengan View Pegunungan ala Swiss Lewat Kereta Panoramic

Minuman yang Harus Dihindari saat Bepergian

Oleh karena itu, simak minuman-minuman yang bersifat diuretik atau dapat menyebabkan buang air kecil serta minuman penyebab kembung berikut ini.

1. Kopi

Kopi

Mengalami peningkatan buang air kecil setelah meminum kopi adalah hal yang wajar. Penyebabnya adalah kandungan kafein yang tinggi pada kopi menyebabkan peningkatan volume darah pada sistem renal, yakni sistem yang mengatur pengeluaran urin, termasuk salah satunya adalah ginjal.

Ini bermula dengan kafein meningkatkan aktivitas jantung dalam mengalirkan darah sehingga darah mengalir lebih cepat. Banyaknya darah yang mengalir pada ginjal untuk disaring menghasilkan cairan urin lebih banyak.

Pada akhirnya, kandung kemih (tempat menampung urin) cepat terisi lalu memicu keinginan untuk buang air kecil.

2. Teh