Tidak hanya kopi, minuman semua kalangan ini ternyata juga mengandung kafein. Diperkirakan jumlah kafein pada secangkir teh sekitar 26 mg dan pada kopi sekitar 95 mg.
Meski kandungan kafein teh tidak sebanyak kafein pada kopi, minum teh ketika berpergian tetap perlu dipertimbangkan.
Berdasarkan artikel ilmiah berjudul "Threshold effects between caffeine intake and urine flow rate: a population-based cross-sectional study," efek mengkonsumsi kafein pada jumlah produksi urin setiap orangnya dapat berbeda-beda.
Dengan demikian, bagi sebagian orang minum teh yang kandungan kafeinnya sedikit sudah lebih dari cukup untuk meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Baca Juga: Menjelajahi Pasar Santa Blok M yang Sudah Terkenal Sejak Lama, Ada Minuman Matcha Enak Loh!
Minuman yang juga perlu dipertimbangkan konsumsinya adalah minuman berkarbonasi. Minuman ini merujuk pada minuman yang telah ditambahkan gas karbon dioksida di dalamnya.
Seperti sebelumnya, minuman berkarbonasi juga mengandung kafein. Selain itu, kandungan minuman berkarbonasi dapat mempengaruhi lambung sehingga berpotensi menyebabkan peningkatan kadar asam lambung.
Selain menghindari minuman berkarbonasi saat berpergian, konsumsi pada sehari-hari juga sebaiknya dibatasi. Ini dikarenakan minuman berkarbonasi memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga dapat menyebabkan obesitas, diabetes, menghambat fungsi otak, dan tentunya kerusakan pada gigi.
Selain ketiga jenis minuman di atas, ada beberapa jenis minuman lagi yang sebaiknya dihindari ketika berpergian, terutama ketika menjadi pengemudi.
Beberapa minuman tersebut adalah minuman beralkohol yang dapat memabukkan serta obat dengan efek samping rasa kantuk.
Perhatikan apa yang akan kamu minum agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Dinas Kesehatan DIY, International Urology And Nephrology