Keren! Lukisan Diego Berel, Pelukis Down Syndrome Dipamerkan di The Apurva Kempinski Bali

Sandra dan Diego Berel. (Indozone/Zoom)

INDOZONE.ID - Sebanyak 13 lukisan yang dipajang di galeri itu karya anak berkebutuhan khusus Down Syndrome, Diego Berel. Sejak kecil Diego ingin menjadi pelukis terkenal dan cita-citanya itu terwujud.

Diego Berel telah menunjukkan bakat luar biasa dalam dunia seni lukis. Sang ibu, Sandra, menceritakan bahwa kemampuan melukis Diego mulai tampak setelah ia masuk ke sekolah berkebutuhan khusus.

"Setelah kami masukkan Diego selama tiga bulan di sekolah tersebut, kami mendapatkan report bahwa Diego memiliki kesenangan di melukis. Begitu kami melihat bahwa Diego punya bakat di melukis, kami bekerja sama dengan pihak sekolah untuk terus melatih Diego sehingga kemampuannya semakin bagus," ujar Sandra Saat Press Conference Gallery of Art: Arts Beyond Boundaries via Zoom.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Hotel Apurva Kempinski Bali yang Jadi Lokasi Utama KTT G20

Press Conference Pameran Lukisan Diego Berel di Kempinski Bali. (Indozone/Zoom)

Ada banyak tema lukisan yang dibuat Diego Berel. Salah satu yang dikenal yaitu Balinese Penjor dibuat saat pandemi.

“Kami semua kurang berani untuk keluar dari Jakarta saat pandemi dan dia ingin sekali ke Bali dan jadilah lukisan ini. Bahkan lukisan ini menang juara 1 di The Holy Art Gallery London pada 2022 lalu, fisiknya pernah dipamerkan 1 minggu,” tuturnya.

Sandra menceritakan, keindahan lukisan diego dibuat dari apa yang dipikirkan. Ada pula lukisan jeruk Bali, yang mana Diego mengakui kalau dia menyukai warna dan bentuknya.

Sang ibu pun senang putranya yang berkebutuhan khusus bisa diapresiasi banyak orang. Apalagi kelasnya sudah taraf internasional dan kolaborasi ini membuatnya amat bangga.

Baca Juga: Metelkova, Kota Penuh Lukisan Grafiti dan Karya Seni di Tengah Ibu Kota Slovenia

“Setiap berkolaborasi tujuannya adalah agar Diego bisa jadi inspirasi banyak orang, agar kita tahu bahwa punya anak spesial dengan berbagai tanggapan yang mereka tanggapi, misal ada yang malu, merasa takut. Tapi ada juga orangtua yang binging, anaknya mau dibawa kemana,” kata sang ibu.

Director of Marketing and Communication The Apurva Kempinski Melody Siagian mengatakan, berkolaborasi dengan Diego menjadi hal yang luar biasa. Hasil karya Diego bisa menginspirasi banyak orang dan patut diapresiasi.

“Kami memilih Diego karena hasil karyanya tidak hanya indah, tetapi juga penuh makna. Kisah hidupnya adalah sumber inspirasi bagi banyak orang," ujar Melody.

Sementara itu, kata Melody, Gallery of Art: Arts Beyond Boundaries merupakan pameran seni yang ingin membawa pesan mengenai keberagaman dan kesempatan yang setara.

Kempinski meyakini seperti seni yang sifatnya universal, bisa dinikmati oleh siapa saja, begitu juga untuk teman-teman disabilitas yang memiliki hak setara dan sama dalam hal apapun.

“Kami berharap melalui pameran ini, kita dapat menghapus stigma yang masih ada terhadap teman-teman disabilitas. Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang,” tutupnya.