Beginilah Gunung Tanpa Pendaki, Tindakan yang Dianggap Mencerminkan Cinta Kepada Alam

Para pendaki gunung. (X)

INDOZONE.ID - Melalui postingan X @jellypastaa, banyak hal baik kalau manusia tidak mendaki gunung.

Namun, kebanyakan pendaki memahami hal ini dan merasa bahwa tindakan mereka justru menunjukkan kecintaan mereka terhadap alam.

Pertama, banyak dari kita beranggapan bahwa selama ini hanya satwa yang terganggu oleh kehadiran manusia, padahal tumbuhan juga mengalami gangguan.

Contohnya, seperti memetik tumbuhan di sepanjang jalur pendakian. Memang merupakan tindakan yang tidak baik, namun masalah sebenarnya dimulai dari adanya jalur pendakian itu sendiri.

Baca Juga: Telaga Biru Kuningan: Oase Indah di Kaki Gunung Ciremai Jawa Barat yang Wajib Dikunjungi

Jalur pendakian yang sering digunakan dapat menyebabkan erosi. Tanah yang mengalami erosi sulit untuk ditumbuhi kembali oleh tanaman.

Artinya, kebenaran ini berarti atas dasar hilangnya habitat bagi banyak spesies. Bukan hanya fauna saja, tetapi juga flora.

Jalur pendakian juga memengaruhi pola makan dan perilaku alami satwa. Banyak hewan terpaksa berpindah tempat atau membuat jalur baru karena jalur asli mereka telah dilalui oleh manusia.

Selain itu, masalah sampah dan kebakaran hutan akibat api unggun juga menjadi perhatian.

Baca Juga: Menikmati Pesona Sikembang Glamping di Kaki Gunung Kembang

Oleh karena itu, pendaki yang telah sampai puncaknya, mereka merasa senang dan berteriak penuh rasa syukur karena telah diberikan kesempatan untuk menyembuhkan rasa sakit hati karena cinta.

Tanpa disadari, mereka telah berhasil merusak ciptaan Tuhan. Niat ingin beristirahat untuk menghilangkan penat, tapi justru membuat kerusakan di alam.

"Kamu healing, tapi gunung dan semua satwa pusing," dikutip dari postingan Asta Ebrahim.