Unik! Gereja Orthodox di Jakarta Ini Dihiasi dengan Kaligrafi Arab

Gereja Orthodox Rusia Santo Thomas Rasul di Jakarta.

INDOZONE.ID - Menelusuri keberagaman agama di Indonesia, seorang traveller sekaligus konten kreator, Taufik Effendi, berbagi pengalamannya setelah mengunjungi Gereja Orthodox Rusia Santo Thomas Rasul di Jakarta.

Melalui reels Instagram-nya @taufikeffendi_, memperlihatkan keunikan tempat gereja tersebut yang menampilkan kaligrafi doa dalam bahasa Arab, mirip dengan peribadatan umat Islam.

Videonya juga memperlihatkan tempat pembaptisan yang khas bagi gereja itu. Dalam gambaran umum, rumah Orthodox di Indonesia dapat dikenali dari ciri kubahnya.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Kereta Api Tujuan Jogja, Bisa Buat Liburan saat Arus Balik Lebaran

Agama ini, meskipun berbeda dengan Katolik dan Protestan, memiliki kemiripan dengan Islam, seperti kewajiban perempuan untuk berkerudung saat beribadah, berpuasa, dan saling memaafkan sebelum berpuasa.

Taufik Effendi tidak hanya berkunjung ke Gereja Orthodox Rusia Santo Thomas Rasul, tetapi ia juga menjelajahi empat gereja lainnya di Jakarta melalui walking tour bersama Wisata Kreatif Jakarta, untuk lebih mendalami keberagaman agama di Indonesia.

Gereja Orthodox Rusia Santo Thomas Rasul di Jakarta.

Di indonesia sendiri ada sekitar 1000 penganut Orthodox dan 200an diantaranya adalah jamaat Orthodox Rusia Santo Thomas Rasul Jakarta.

Agama Kristen Orthodox memiliki beberapa aliran, termasuk Orthodox Yunani, Orthodox Koptik, Orthodox Syria, Orthodox Yunani Sejati, dan Orthodox Rusia. Hierarki tertingginya berada di Rusia, dipimpin oleh seorang patriark, mirip dengan peran paus di Vatikan.

Baca Juga: Taman Margasatwa Ragunan: Destinasi Favorit Liburan Lebaran

Meskipun organisasinya berada di bawah PGI (Persatuan Gereja-gereja di Indonesia), gereja Orthodox memiliki karakteristik unik, seperti absennya tempat duduk dan penggunaan karpet selama Ibadah, di mana semua jemaatnya berdiri.

Perbedaan lain yang mencolok adalah perayaan Natal yang dirayakan pada tanggal 7 Januari, sesuai dengan kalender Julius yang mereka gunakan. Ini menunjukkan kekayaan keberagaman sebagai suatu bangsa.

Meskipun berbeda, semua penganut Orthodox di Indonesia menikmati kebebasan beragama yang dijamin dan dilindungi oleh konstitusi.