Fakta di Balik Tari Kecak Bali, Ada Sabda Dewa yang Terucap dari Para Penarinya

Tari Kecak, Bali. (Rudi Hartono/IDZ Creators)

Kalau jalan-jalan ke Bali enggak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana atau yang lebih sering disebut GWK Cultural Park. Lokasinya berada di atas bukit kapur setinggi 263 meter dari permukaan laut membuat pengunjung dengan leluasa menikmati keindahan Pulau Dewata dari atas ketinggian.

GWK Cultural Park, salah satu objek wisata tujuan wisatawan di seluruh dunia seluas 240 hektare. Berada di Jalan Raya Uluwatu, Desa Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, hanya membutuhkan waktu 15 menit dari Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk ke sini. 

Harga tiketnya cukup terjangkau yakni sebesar Rp125 ribu untuk dewasa dan Rp100 ribu untuk anak-anak. Berkunjung ke GWK Cultural Park ini sendiri sebenarnya tidak hanya sekedar melihat landmark atau maskot bali berupa Patung Dewa Wisnu yang menunggangi garuda, tapi juga pertunjukan tari kecak dan pementasan kisah Dewa Wisnu dan burung Garuda. 

“Tiket yang dibeli itu kan semisal tiket terusan, jadi pertunjukannya banyak. Jadi bukan cuma foto foto di GWK,” terang Dadang, salah satu wisatawan asal Surabaya kepada Rudi Hartono, Tim IDZ Creators, Jumat, (3/6/2022).

Tari kecak di GWK dipentaskan pada pukul 17.00 WITA dan berlangsung selama kurang lebih satu jam. Konon melalui tari Kecak ini, sabda para Dewa dapat disampaikan. Sabda para Dewa ini mengajarkan manusia untuk tidak berbuat hal yang tidak terpuji.

Dalam tari kecak sendiri ada diceritakan Rahwana yang terpikat oleh kecantikan Dewi Shinta. Kemudian Rahwana menculik Shinta, namun pada akhirnya Rahwana dikalahkan juga oleh Rama. Jika dalam kehidupan, artinya kejahatan akan selalu dikalahkan oleh kebenaran. 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.